Tiga Pelajar SMP Diduga Membunuh Siswa SD, Polisi Ungkap Korban Salah Sasaran: Begini Kronologi Kejadian

6 Maret 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi pembunuhan siswa SD oleh tiga orang siswa SMP di Sukabumi. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskim) Polres Sukabumi dalam kurun waktu kurang dari 24 jam telah menangkap tiga oknum pelajar yang diduga menjadi pelaku pembunuhan pelajar SD di Sukabumi.

Tiga siswa yang masih di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap siswa SD berinisial Ra (12) di kawasan Citepus PAM, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, 4 Maret 2023.

"Ketiga terduga pelaku penyerangan dan penganiayaan hingga tewas korban berinisial Ra ini kami tangkap saat bersembunyi di sekitar perkebunan karet di wilayah Kecamatan Pelabuhan ratu," ucap Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede dilansir dari laman Antara Jateng.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 49 Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar di prakerja.go.id dan Tips Lolos Seleksi

Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengungkapkan ketiga anak yang diduga menjadi pelaku pembunuhan imi memiliki peran berbeda-beda dalam kejadian perkara tersebut.

Pelaku pertama yaitu ABH1 berperan membonceng eksekutor yang merupakan pelaku kedua ABH2. Sedangkan pelaku ketiga ABH3 memiliki peran menyediakan senjata tajam jenis celurit yang digunakan pelaku kedua ABH2 untuk mengeksekusi korban Ra.

Adanya dugaan ketiga ABH ini berafiliasi dengan kelompok geng motor setempat.

Namun, berdasarkan hasil penyidikan ketiga ABH ini tidak termasuk dalam salah satu geng motor setempat karena bendera yang mereka bawa berlogo SMP dari tempat ketiganya menimba ilmu.

Aksi keji yang dilakukan ketiga siswa SMP itu berawal dari konvoi yang dilakukan tersangka bersama dengan teman-temannya untuk mencari musuh.

Baca Juga: Profil Kampus Terbaik Tingkat Asia dan Dunia Satu-satunya di Kabupaten Klaten Versi EduRank, Referensi SNPMB

Saat melintas di lokasi kejadian, mereka melihat korban Ra tengah bersama rekan-rekannya sedang berjalan kaki untuk pulang ke rumah kediamannya.

Tanpa basa-basi, pelaku ABH2 langsung mengeluarkan celuritnya dan membacokkan ke leher Ra hingga mengalami luka sayatan sangat parah.

Usai dibacok, korban masih sempat meminta tolong kepada masyarakat sekitar dengan berjalan sembari memegang lehernya yang mengalami luka parah.

Namun, hanya beberapa langkah saja, korban Ra akhirnya jatuh tersungkur ke aspal dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong dan melarikan korban ke RSUD Palabuhanratu untuk diberikan pengobatan.

Namun, sayang saat tiba di RSUD Palabuhanratu Ra dinyatakan sudah tidak bernyawa.

Ketiga ABH dan belasan rekannya langsung melarikan diri ke perkebunan karet untuk bersembunyi agar tidak diketahui Polisi.

Baca Juga: Dua Mahasiswa Nagan Raya Aceh Diduga Pengedar Narkoba Ditangkap Polisi: Begini Kronologi Penangkapannya

Namun, keberadaan mereka dengan mudah ditemukan polisi setelah meminta keterangan dari sejumlah warga dan saksi yang berada di TKP.

Kurang dari 24 jam, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi sudah berhasil menangkap tiga oknum pelajar yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut dan langsung dibawa ke Mapolres Sukabumi.

"Terdapat kemungkinan Ra menjadi korban salah sasaran, dikarenakan saat kejadian Ra menggunakan seragam pramuka ditambah tubuhnya yang bongsor seperti pelajar SMP," tutur Maruly.

Adanya penanganan kasus ini serupa dengan tindak pidana lainnya.

Namun, karena tersangka adalah anak di bawah umur maka penahanan yang dilakukan polisi hanya tujuh hari dan bisa diperpanjang hingga delapan hari," ucap Maruly.

Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti celurit yang digunakan tersangka untuk mengeksekusi korban Ra.

Usai melakukan aksinya pelaku ABH2 sempat mencoba menghilangkan barang bukti berupa celurit, namun berhasil ditemukan oleh polisi.

Kasus ini pun sempat memicu emosi warga yang geram dengan perilaku sadis mereka karena menghabisi nyawa anak SD yang masih duduk di bangku kelas VI.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler