Bukan yang Pertama, Kebakaran Pertamina Plumpang Pernah Terjadi pada 2009, Sebabnya Sama? Ini Kata Pertamina

5 Maret 2023, 15:00 WIB
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang bukan yang pertama karena pusat pengisian BBM terbesar di Indonesia ini juga pernah terbakar pada 2009 yang menewaskan satu orang petugas Pertamina. /pertamina.com/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak milik PT Pertamina (Persero) yang ada di wilayah Plumpang, Koja, Jakarta pada Jumat malam, 3 Maret 2023 rupanya bukan yang pertama.

 

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang yang pertama kali tersebut terjadi pada 18 Januari 2009 sekitar pukul 21.00 WIB.

Dari hasil investigasi mendalam oleh pihak kepolisian, disebutkan bahwa kejadian kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada 2009 itu disebabkan oleh masalah teknis.

Saat peristiwa itu terjadi, ada percikan api dari gesekan elektrostatik antara lokasi pengambilan sampling dengan lubang ukur, yang kemudian menyambar bensin di tangki nomor 24.

Baca Juga: Loker Terbaru BUMN Maret 2023 di PT Berdikari untuk Lulusan S1, Posisi Apa Saja yang Dibutuhkan?

Akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang tahun 2009 silam, seorang petugas pusat pengisian BBM terbesar di Indonesia meninggal dunia karena pada saat kejadian, korban sedang berada tepat dekat tangka nomor 24.

Diketahui bahwa saat kejadian naas itu terjadi, korban sedang melakukan kontrol rutin di kilang minyak Pertamina.

Lantas, benarkah kebakaran yang kini kembali terjadi di Depo Pertamina Plumpang disebabkan oleh hal yang sama dengan kejadian kebakaran pada tahun 2009 silam?

Coorporate secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan kondisi kebakaran di Depo Pertamina Plumpung mpada Jumat malam, 3 Maret 2023 adalah berbeda dengan kejadian kebakaran pada 2009 silam.

Baca Juga: Kronologi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ternyata Bukan Kejadian Pertama, Ini Update Jumlah Korbannya

"Kalau dilihat kondisi seperti itu agak berbeda dengan kondisi kebakaran Depo Pertamina Plumpung pada tahun 2009 lalu yang terbakarnya di dalam. Kalau ini lebih banyak dampak keluar pemukiman," katanya kepada awak media saat berada di RS Polri Kramatjati, Sabtu, 4 Maret 2023.

Terkait kebakaran Pertamina Plumpang pada Jumat malam kemarin, berdasarkan keterangan Kapolri jenderal (Pol) Listyo Sigit, sebab terjadinya kebakaran adalah karena kesalahan teknis saat pengisian BBM jenis Pertamax di Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

“Insiden terjadi ketika sedang melakukan pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan yang diterima di Depo Plumpang,” kata Kapolri, dikutip  dari laman polri.go.id.

“Saat itu, terjadi gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan yang berlebih dan setelah itu, didapati terjadinya peristiwa terbakar,” lanjutnya.

Baca Juga: UPDATE Jumlah Korban Tewas Kebakaran Pipa Pertamina Koja Jakarta Utara, Menteri BUMN Erick Thohir: Siap Kawal!

Kendati demikian, Kapolri mengatakan masih terus mendalami kasus kebakaran ini agar menemukan asal sumber api yang menyebabkan terjadinya kebakaran hebat di PLumpang tersebut.

"Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana. Ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim,” ujar Kapolri.

“Saat ini, kita sedang mengumpulkan CCTV, saksi dan hal-hal yang kita perlukan sifatnya teknis yang nanti bisa kita jelaskan tentang peristiwa yang sebenarnya khususnya terkait dengan sumber api," pungkasnya.

Pihak Pertamina juga berjanji akan berupaya terus mencari permasalahan dan mengevaluasi secara keseluruhan terkait peristiwa yang terjadi di terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara.

Baca Juga: Gratis dan Otomatis Jadi PNS, Ini Syarat dan Cara Daftar IPDN 2023 bagi Lulusan SMA-SMK-MA

Sekadar informasi, akibat kebakaran pipa Pertamina Plumpang pada Jumat malam itu, banyak warga di sekitar yang kini mengalami luka bakar hingga sejumlah orang dinyatakan meninggal dunia.

Demikian informasi mengenai insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang ternyata bukan insiden yang pertama, karena pada 2009 lalu pusat pengisian BBM ini juga pernah kebakaran.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler