Sejarah Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022, Ini Kaitannya dengan G30S PKI

27 September 2022, 19:55 WIB
Sejarah Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022, Ini Kaitannya dengan G30S PKI /Unsplash/Mufid Majnun/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Setiap tahun pada 1 Oktober bangsa Indonesia akan memperingatinya sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Ini sejarah dan kaitannya dengan Gerakan 30 September atau G30S PKI.

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober punya sejarah tak terlupakan bagi bangsa Indonesia lantaran berkaitan erat dengan tragedi pembantaian pada 30 September 1965, yang dikenal dengan nama G30S/PKI.

Dikutip dari kemdikbud.go.id, pada 1 Oktober 1965 silam telah terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal senior dan satu perwira muda TNI Angkatan Darat.

Baca Juga: Data Final Siswa Penerima KJP Plus Tahap 2 2022 Diumumkan 10 Oktober 2022, Apakah Kamu Termasuk? Cek di Sini

Tak hanya itu, banyak rakyat yang tidak bersalah pun dibunuh dalam upaya PKI menguasai Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila dengan paham Komunis.

Peristiwa pemberontakan G30S PKI tersebut telah menjadi tragedi memilukan yang menumpahkan darah rakyat dan petinggi TNI AD saat itu.

Namun, berkat perlawanan dan perjuangan yang gigih, serta adanya jiwa persatuan dan kesatuan yang sangat kuat, pemberontakan PKI tersebut berhasil dihentikan.

Para pejuang pembela tanah air Indonesia bersatu menjunjung nilai-nilai Pancasila. Mereka berusaha mempertahankan Pancasila, agar tetap menjadi ideologi yang menjadi panduan hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca Juga: Panduan Beli Pelatihan bagi Peserta Kartu Prakerja Gelombang 45, Ada Tokopedia hingga Bukalapak, Pilih Mana?

Perjuangan itu pun akhirnya berhasil, dan pada 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Enam jenderal senior dan satu perwira yang menjadi korban adalah:

1. Letjen TNI Ahmad Yani: Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi

2. Mayjen TNI Raden Suprapto: Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi

3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo: Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan

4. Mayjen TNI Siswondo Parman: Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen

5. Brigjen Donald Isaac Panjaitan: Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik

6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo: Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat

7. Jenderal TNI yang bernama Abdul Haris Nasution berhasil selamat dari pembunuhan. Namun, putrinya yang bernama Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

Baca Juga: UPDATE! Laga BRI Liga 1 Persib Bandung vs Persija Jakarta Dimajukan, Ini Jadwal Terbaru Pekan 11

Para korban tersebut dibuang ke sebuah sumur tua di daerah Pondok Gede, Jakarta, yang kini dikenal dengan nama lubang buaya. Jenazah korban baru ditemukan pada 3 Oktober 1965.

Selain ketujuh korban tersebut, beberapa orang lainnya juga menjadi korban, yaitu Bripka Karel Satsuit Tubun, Kolonel Katamso Darmokusumo, dan Letkol Sugiyono Mangunwiyoto.

PKI pun dapat menguasai dua sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan kantor Telekomunikasi di Jalan Merdeka Selatan. Mereka mengumumkan terbentuknya Dewan Revolusi yang saat itu diketuai oleh letkol Untung Sutopo.

Pada 6 Oktober, Presiden Soekarno mengimbau rakyat untuk menciptakan persatuan nasional.

Kemudian, Pada 16 Oktober 1965, Soekarno melantik Mayjen Soeharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara.

Baca Juga: Tak Perlu Lagi Daftar CPNS, Ini 7 Sekolah Kedinasan Terbaik Selain STAN dan IPDN Bisa Otomatis Jadi ASN

Lalu pada 11 Maret 1966, Soekarno memberi Soeharto kekuasaan tak terbatas melalui surat perintah Sebelas Maret, untuk mengambil langkah-langkah mengembalikan ketenangan dan melindungi keamanan pribadi dan wibawanya.

Kekuatan ini pertama kali digunakan oleh Soeharto untuk melarang dan menghentikan PKI.

Sejak era Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September, sedangkan 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Demikian tentang sejarah Hari Kesaktian Pancasila beserta kaitannya dengan G30S PKI.***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler