Jadi 'Saksi Bisu' Kematian Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Gunung Semeru Sehari Sebelum Ulang Tahunnya

5 Desember 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi puncak Gunung Semeru. /PIXABAY/fajaraddana91/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Nama aktivis Soe Hok Gie pasti tidak asing bagi para mahasiswa di Indonesia.

Mendingan pemuda berdarah Tionghoa - Indonesia ini sempat 'menggema' pada masanya.

Dia merupakan seorang aktivis yang aktif memprotes Presiden Sukarno dan PKI.

Laki-laki yang merupakan lulusan Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah dan hingga akhir hayatnya, Soe Hok Gie mengajar sebagai Dosen di Universitas Indonesia.

Gunung Semeru, menjadi 'saksi bisu' atas kematian sang aktivis. Pasalnya, Soe Hok Ki diketahui meninggal akibat menghirup gas beracun yang 'dikeluarkan' oleh Puncak Mahameru pada 16 Desember 1969.

Baca Juga: TERBARU: Ini Rincian Pencairan PIP bagi -319.776 Siswa SD-SMA per 5 Desember 2021, Ini Cara Cek Nama Penerima

Soe Hok Gie meninggal tepat satu hari sebelum merayakan hari ulang tahunnya yang ke-27 pada 17 Desember 2021.

Soe Hok Gie sendiri merupakan sosok yang hobi mendaki gunung.

Soe Hok Gie juga merupakan salah satu pendiri organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia (UI).

Saat menyepi di gunung, Soe Hok Gie acap menulis puisi. Salah satu puisi yang diciptakannya di gunung berjudul "Mandalawangi-Pangrango" yang ditulisnya pada 19 Juli 1966.

Namun, kecintaannya terhadap gunung jugalah yang mengantarkan Soe Hok Gie menemui ajalnya.

Baca Juga: 10 Kata-Kata Mutiara dan 22 Ucapan Selamat Hari Ibu Nasional 22 Desember 2021, Berikut 19 Link Twibbon Pilihan

Sebelum mengembuskan napas terakhir di Gunung Semeru, Soe Hok Gie sempat menulis di buku catatannya yang seolah mengisyaratkan bahwa dirinya akan mati muda. Berikut adalah tulisannya itu yang termaktub di buku Catatan Seorang Demonstran (1983).

Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan. Kedua, dilahirkan tetapi mati muda.
Dan yang tersial adalah mati di umur tua. Rasa-rasanya memang begitu.
Bahagialah mereka yang mati muda.

Dilansir dari Pikiranrakyat.com dalam artikel "Cerita Kematian Soe Hok Gie di Gunung Semeru yang Diliputi Misteri, Seolah Tahu Akan Mati Muda", cerita kematian Soe Hok Gie di Gunung Semeru sempat dituturkan oleh sahabat-sahabatnya, Anton Wiyana dan Abdrucahman, yang ikut dalam pendakian saat itu.

Sempat tersiar kabar bahwa tewasnya Soe Hok Gie bukan karena menghirup gas beracun, melainkan karena dibunuh. Penuturan sahabat-sahabatnya berikut agaknya bisa menerangkan segala yang remang-remang itu.

"Pertama kali saya mendengar kabar kematian Soe Hok Gie di Gunung Semeru adalah Herman Lantang yang teriak-teriak, 'Hok Gie mati! Hok Gie mati!'" katanya saat menjadi narasumber acara Kick Andy yang tayang di Metro TV pada tahun 2010 lalu.

Di sisi lain, Abdurachman, sahabat Soe Hok Gie yang lain, menceritakan saat-saat terakhirnya bersama Soe Hok Gie di Gunung Semeru.

Baca Juga: Randy Bagus Resmi Dipecat Tidak Hormat dari Kepolisian, Jadi Tersangka Kasus yang Menimpa Novia Widyasari

Abdurachman menjadi orang terakhir yang bersama Soe Hok Gie dan sempat sama-sama berusaha menyelamatkan diri dengan berlari meninggalkan puncak Gunung Semeru.

"Soe Hok Gie bilang, 'Cepat turun, Man!' Beberapa saat setelahnya, saya ambruk (pingsan) dan tidak ingat apa-apa lagi," katanya.

Berdasarkan pengalaman itu, Abdurachman meyakini bahwa Soe Hok Gie meninggal dunia memang akibat gas beracun yang dimuntahkan Gunung Semeru, bukan akibat dibunuh.

Gunung Semeru sendiri diketahui kembali 'memuntahkan' lahar panasnya pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Dimana belasan berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belasan orang dinyatakan meninggal dunia dan pulukan orang lainnya luka-luka.***(Rio Rizky Pangestu/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler