Effendi Gazali Siapkan 2 PhD Dibidang Lobster Untuk Diskusi Lobster dengan Susi Pudjiastuti dan Tim

2 Desember 2020, 16:17 WIB
Potret kolase Effendi Gazali dan Susi Pudjiastuti. /Twitter @effendigazali dan Instagram @Susipudjiastuti/

SEPUTAR LAMPUNG – Ajakan diskusi Effendi Gazali kepada Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti terus bergulir.

Effendi Gazali yang merupakan Ketua Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) ini mengaku siap berdebat dengan Susi terkait kebijakan ekspor benih lobster.

Kebijakan ekspor benih lobster ini kembali ramai dibincangkan ditengah penangkapan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga: Jangan Buang Kulit Pisang! Ternyata Baik untuk Kecantikan, Kesehatan, dan Bisa Menyuburkan Tanaman

Diskusi ini disinyalir untuk sama-sama menguatkan argumen terkait kebijakan berbeda di satu kementerian dari masing-masing menteri yang menggawangi baik sebelumnya dan sekarang.

Apalagi memang, sejak awal 2020 lalu, Susi dan Effendi kerap terlibat perseteruan di media sosial mengenai kebijakan ekspor benih lobster tersebut.

Pernyataan diri, Efendi siap berdiskusi dengan Susi ini pun disampaikan ketika Efendi hadir di podcast milik Deddy Corbuzier yang diunggah pada 30 November 2020 kemarin.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul:Ajak Susi Pudjiastusi Diskusi, Effendi Gazali: Beliau Datang dengan Timnya, Nanti Saya Cukup 2 PhD”.

 

Dalam kesempatan tersebut, Effendi pun mengungkapkan alasannya menghadiri podcast Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Kabar Gembira dari Kemenag, Bantuan Subsidi Upah Guru non PNS Sebesar Rp1,8 Juta Siap Disalurkan

"Sebelum itu, saya ingin mengatakan kenapa saya dateng lagi kesini, karena pada waktu itu saya ditanya saya sedang memelihara lobster, saya membudi daya dan sedang ternak lobster," ucapnya.

Menurut Effendi, usai ditangkapnya Edhy Prabowo, ada beberapa pihak yang 'mengelus-elus' berita lama.

"Tapi yang mau dikatakan begini, di media sosial tiba-tiba diungkap lagi 'Kenapa kalau saja sesudah kasus ini terjadi Pak Effendi Gazali apa berani enggak sih debat lagi dengan kebetulan Ibu Susi?'," ujarnya.

Lebih lanjut Effendi menyebut bahwa dirinya tak pernah memiliki masalah pribadi dengan Susi.

Baca Juga: Kabar Gembira dari Kemenag, Bantuan Subsidi Upah Guru non PNS Sebesar Rp1,8 Juta Siap Disalurkan

"Kebetulan di forum yang berbahagia ini, saya mau bilang begini karena dulu sudah pernah kita diskusikan juga. Saya enggak ada masalah pribadi dengan Bu Susi," kata Effendi.

Effendi justru merasa bahwa Susi adalah kandidat yang baik jika kemudian dipilih kembali oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, Effendi menilai bahwa seorang Susi memiliki pengalaman menjadi seorang menteri KKP.

"Kalau saja Presiden dengan hak prerogatifnya kemudian memilih kembali Bu Susi menjadi Menteri KKP, saya malah juga merasa dia kandidat yang bagus karena punya pengalaman. Jadi enggak pernah ada masalah pribadi," ucapnya.

Baca Juga: Media Luar Negeri Soroti DKI Jakarta Sebagai Episentrum Covid-19 di Indonesia

Effendi kemudian menyampaikan ajakannya untuk berdiskusi soal izin ekspor benih lobster kepada Susi.

Dirinya bahkan mengajak Susi untuk diskusi di podcast milik sang mantan pesulap.

"Kenapa saya mau datang ke sini, supaya daripada ribut-ribut terus antar para pendukung, kalau saya pendukungnya sedikit. Tapi yang mau saya katakan, mendingan satu kali saja, kalau enggak mau pakai istilah debat, kita pakai istilah diskusi, satu kali saja diskusi di sini deh di Deddy Corbuzier," tutur Effendi.

Effendi mengatakan bahwa nantinya Susi dapat hadir bersama dengan timnya saat akan berdiskusi.

Baca Juga: Satu Tahun Pikiran Rakyat Media Network, Lahirkan 140 Inkubator Mediapreneur di Seluruh Indonesia

Sementara itu, ia menyebut akan hadir bersama dua ahli di bidang lobster yang bekerja sama dengan dirinya.

"Jadi Ibu Susi datang dengan timnya, nanti saya datang cukup dengan dua PhD di bidang lobster, sama-sama bekerja dengan saya," kata Effendi.*** (Sarah Nurul Fatia/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler