Rumah Sakit Sudah Kewalahan, Tenaga Medis Menjerit Soal Libur Bersama Desember 2020

27 November 2020, 09:30 WIB
Cuti bersama Desember 2020 /Iwona Castiello /unsplash

SEPUTAR LAMPUNG - Penambahan kasus Covid-19 yang cukup signifikan pada pertengahan November lalu sulit untuk tidak dikaitkan dengan libur bersama pada akhir Oktober sebelumnya.

Pada saat libur bersama, di mana durasi libur lebih panjang dari biasanya, banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk berlibur baik sekedar ke tempat rekreasi atau mudik ke kampung halaman.

Mobilitas yang tinggi membuat penyebaran virus corona juga menjadi semakin masif terlebih jika banyak masyarakat yang abai pada protokol kesehatan.

Tingginya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir membuat banyak daerah yang menyatakan bahwa rumah sakit di wilayahnya mulai overload.

Baca Juga: Wafat karena Covid-19, Ini Pesan Terakhir yang Disampaikan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto

Beberapa gedung disiagakan untuk menampung pasien Covid-19 yang tanpa gejala atau bergejala ringan. Sehingga rumah sakit diprioritaskan untuk menangani pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan lebih intensif.

Situasi ini membuat tenaga kesehatan sangat was-was dalam menyongsong libur bersama pada Desember 2020 yang bertepatan dengan hari Natal dan Tahun Baru.

Libur bersama pada Desember lebih lama, sehingga sangat mungkin durasi dan mobilitas masyarakat akan semakin tinggi pula.

Terkait dengan hal ini, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut Presiden RI Joko Widodo minta adanya pengurangan libur dan cuti bersama akhir tahun.

Baca Juga: Emas 5 Gram Antam Certi Kembali Turun, Update Harga Emas di Pegadaian Jumat 27 November 2020

Hal ini tidak lain ditujukan sebagai langkah antisipasi dalam menekan lonjakan angka potitif Covid-19.

Perihal perlunya meninjau ulang libur akhir tahun juga disampaikan oleh salah satu tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran dr. Deddy Herman.

Menurut dokter spesialis paru ini, libur panjang terbukti mampu menggenjot infeksi Covid-19 lebih banyak lagi. Karena itu, menurut dr. Deddy libur panjang baiknya ditiadakan dahulu.

"Beberapa kali libur bersama terbukti membuat infeksi Covid-19 meningkat. Maka ke depan libur bersama perlu ditiadakan dulu. Kita tenaga kesehatan yang sehari-hari merawat pasien merasakan betul peningkatan itu," kata dr. Deddy sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari ANTARA.

Menurut dr. Deddy lebih lanjut, tenaga medis sudah kewalahan dalam menangani kasus positif di rumah sakit selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Tips Menggunting Sirip Ikan Cupang Agar Tampil Cantik Bak Pulang dari Salon Ikan

Para tenaga medis terpaksa harus membungkus rapat tubuhnya dengan APD selama 8 jam kerja dari ujung kaki hingga kepala.

"Betapa sulitnya posisi kita sebagai tenaga kesehatan yang harus mengenakan APD selama 8 jam sehari untuk merawat pasien. Kita mengunjungi pasien dari lantai 1 hingga lantai 32 setiap hari," ujar dr. Deddy.

Sebelumnya, pemerintah berencana menggeser cuti bersama Idul Fitri ke bulan Desember.

Namun berdasarkan apa yang telah disampaikan Menko PMK Muhadjir, cuti bersama itu kemungkinan akan dikurangi.

"Berkaitan dengan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya adanya pengurangan," tutur Muhadjir Effendy dalam konferensi pers virtual pada Senin, 23 November 2020.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler