TEKS Khutbah Jumat Terbaru untuk 21 Juli 2023: Bertajuk Keutamaan Hari Jumat

- 16 Juli 2023, 20:30 WIB
Contoh teks khutbah Jumat terbaru edisi 21 Juli 2023 dengan tema keutamaan hari Jumat.
Contoh teks khutbah Jumat terbaru edisi 21 Juli 2023 dengan tema keutamaan hari Jumat. /Alena Darmel/Pexels

Ia bersegera menghadiri shalat Jumat sehingga tidak melewatkan bagian apapun dari khotbah Jumat.

Kemudian kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ

“Ia berjalan ke masjid. Tidak menaiki kendaraan.”

Ia berjalan kaki ke masjid dan tidak menggunakan kendaraan tertentu untuk sampai ke masjid.

Amalan beriktunya adalah:
وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ
“Mendekat ke imam”

Ia mendekat ke imam karena termasuk orang yang pertama hadir. Ia serius mendengarkah khotbah dengan telinga dan hatinya. Saat khotbah berlangsung, pikirannya tidak keluar masjid dan tidak melakukan perbuatan sia-sia. Saat khotbah berlangsung dia tidak sibuk berbicara. Atau melakukan aktivitas tertentu. Tidak sibuk dengan pakaian, HP, dll. Ia benar-benar menyimak khotib.

Kalau seseorang melakukan amalan-amalan ini di hari Jumat, ia akan mendapatkan pahala yang besar ini. Setiap langkah yang ia ayunkan menuju masjid mendapatkan pahala satu tahun berpuasa dan satu tahun shalat malam. Semakin banyak Langkah, maka semakin bertambah pula jumlah tahunnya. Kalau seandainya 100 Langkah, maka ia akan mendapatkan serratus tahun pahala. Kalau menuju masjidnya adalah 1000 langkah, maka mendapatkan pahala 100 tahun.

Ibadallah,
Renungkanlah! Alangkah besarnya pahala yang Allah Ta’ala siapkan ini. Dan alangkah sedikitnya orang yang melakukannya. Seandainya sekali saja hal ini kita dapatkan dalam satu tahun yang kita lewati, tentu ini menjadi kebaikan yang besar untuk kita.
Marilah kita bertakwa kepada Allah. Kita bersemangat dalam menggapai pahala yang Allah janjikan. Karena dunia ini, secara keseluruhannya itu sedikit. Dan yang kita dapatkan dari dunia yang sedikit ini, hanyalah sedikit dari bagian dunia. Tidak seluruhnya. Dan yang kita nikmati dari keseluruhan yang kita dapatkan juga sedikit, tidak semuanya. Sisanya kita wariskan. Artinya, dari sedikit, didapatkan sedikit, dan dinikmati sedikit lagi.

Dan kesuksesan yang hakiki adalah ada di sisi Allah. Allah Ta’ala berfirman,

فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.” [Quran Al-Qariah: 102]

أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: khotbahjumat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x