“Barangsiapa memiliki kelapangan, namun ia tidak berqurban, maka janganlah datangi mushalla kami” (HR. Ahmad 1/312, Ibnu Majah 3123, dihasankan al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Maka kami mengajak diri kami sendiri dan hadirin sekalian untuk menjalankan ibadah yang mulia ini, dalam rangka menaati perintah Allah dan Rasul-Nya.Dan perlu diketahui, Ibnul ‘Arabi dalam Syarah Sunan at-Tirmidzi mengatakan:
ليس في الأضحية حديث صحيح
“Tidak ada hadis yang shahih mengenai keutamaan hewan qurban” (dinukil dari Kasyful Khafa’, 1/133).
Memang tidak kita dapati dalil shahih yang spesifik menyebutkan sebesar apa pahala ibadah qurban dan keutamaan ibadah qurban. Tapi sudah cukup bagi kita bahwa ibadah ini adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya sebagai motivasi bagi kita untuk menjalankannya. Dan dalam hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
إنَّ عِظمَ الجزاءِ مع عِظمِ البلاءِ
“Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian” (HR. At-Tirmidzi no.2396, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi).
Maka semakin besar pengorbanan seseorang dalam ibadah kurban, akan semakin besar pula pahala yang didapatkan.
Selain itu, ibadah kurban adalah implementasi dari tauhid seseorang. Sebagaimana dalam surat al-Kautsar yang telah kita sebutkan tadi. Ketika kita diperintahkan untuk shalat hanya kepada Allah, maka kita pun diperintahkan untuk menyembelih kurban hanya kepada Allah. Inilah bukti tauhid.Oleh karena itu Nabi Ibrahim ‘alaihissalam diperintahkan untuk berkata: