Rasulullah dalam hadis riwayat Aisyah menganjurkan supaya memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban ketimbang bulan-bulan lainnya.
Aisyah bahkan menyebut Nabi Muhammad berpuasa sebulan penuh disambung dengan bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan melalui jalur Abu Salamah maupun dari jalur Abdullah bin Abi Qays.
Anjuran memperbanyak puasa sunnah lebih-lebih karena kemuliaan bulan Syaban yang di dalamnya terdapat malam pertengahan (Nifsu Syaban) di mana amal manusia diangkat ke langit Allah Swt.
“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa,” demikian penjelasan Rasulullah melalui hadis riwayat Usamah bin Zaid RA.***