Oleh karena setiap hal akan kembali kepada pelaku, maka sekecil apapun orang tidak boleh memandang ringan padanya. Baik itu sesuatu yang sederhana seperti berkata jujur dan mengantri.
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah…
Jujur berarti hati yang lurus yang membawa pada perbuatan yang benar. Terbiasa berperilaku jujur mendekatkan seseorang untuk bersikap ihsan. Yakni merasa senantiasa diawasi oleh Allah. Ada atau tidak guru yang mengawasi, dia tidak akan mencontek. Ada atau tidak orang yang melihat, ia tidak akan membuang sampah sembarangan. Ada atau tidak ada orang tua, ia tetap melaksanakan ibadah dengan baik.
Sikap jujur yang sederhana ini kemudian akan membawa ia pada kebaikan-kebaikan yang lebih besar. Bila ia bekerja, maka ia akan menyelesaikan tugas hingga waktu yang ditentukan. Tidak korupsi waktu, tidak pulang sebelum waktu kerja yang telah ditetapkan. Pekerjaan ia selesaikan dengan seharusnya, tidak mengambil jalan pintas yang curang. Sikap jujur yang sederhana itu, kini menjadi kebaikan yang lebih besar dan mulia.
Mengantri berarti memiliki sifat sabar dan menghargai kepayahan orang lain yang telah menunggu lebih lama. Semakin ia terbiasa dengan itu, maka ia pun akan tumbuh menjadi orang yang berempati dan awas terhadap keadaan orang-orang disekitar. Dari mengantri itu ia tumbuh menjadi pribadi berhati besar dan peka terhadap lingkungan.
Demikianlah hukum yang Allah tetapkan, yakni setiap perbuatan akan kembali pada empunya. Di dunia, juga di akhirat. Bila terbiasa dengan kebaikan sederhana, ia akan dimampukan melakukan kebaikan yang lebih besar.
Sedangkan keburukan itu sendiri harus dihentikan sesegera mungkin. Sebab, kejahatan-kejahatan besar di awali oleh kejahatan kecil yang menjadi kebiasaan. Awalnya mabuk sambil sembunyi di tempat yang sepi, lama kelamaan ia tidak peduli mabuk di siang hari di keramaian warga, hingga membawa celaka pada diri dan orang sekitarnya. Oleh karena telah tertutup hati oleh titik-titik hitam kemaksiatan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ