Timbul perasaan ganjil dalam hati, bila yang harus itu tidak diikuti dengan yang dianjurkan.
Beribadah tidak lagi karena terpaksa, namun telah meningkat menjadi syukur dan kerelaan.
Abu Bakar ash-Shidiq adalah sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah, bahkan di antara sahabat-sahabat besar lainnya. Sehingga Rasulullah bersabda apabila Ia boleh mengangkat seorang ‘khalil’ maka Abu Bakar lah orangnya.
Demikian keistimewaan Abu Bakar bagi Nabi. Cinta Allah terhadap hambanya, menjadikan hamba itu mendapat kedudukan dan perlakuan yang istimewa.
Diantara perlakuan yang istimewa itu adalah Allah menjaga pendengaran hambanya, sehingga nyaman mendengar kebaikan dan terganggu mendengar keburukan.
Dekat dengan suara yang menjadikan pahala, dan jauh dari segala bentuk bunyi yang menghasilkan dosa.
Allah menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk memandang, kemanapun ia pergi, tak ada yang ia lihat kecuali apa yang Allah ridha untuk ia lihat saja. Begitu pula dengan tangan dan kakinya.
Setiap apa yang ia lakukan, dan kemanapun ia pergi senantiasa berada dalam penjagaan dan tuntunan Allah.