“Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya).” [Quran Al-Maidah: 4]
Banyak sekali nash syar’i baik dari Alquran maupun as-sunnah yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu agama. Contoh lainnya adalah hadits berikut ini. Dari Muawiyah bin Abu Sufyan radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Siapa yang Allah kehendaki untuk mendapat kebaikan, maka Allah akan memahamkannya agama.” [Muttafaqun ‘alaih].
Demikian juga hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga.” [HR. Muslim].
Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Siyar A’lam an-Nubala meriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
لَمَجْلِسٌ أَجْلِسُهُ مِنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَوْثَقُ فِي نَفْسِى مِنْ عَمَلِ سَنَةٍ