كَانَ خُلُقُهُ القُرْآنَ
“Akhlak beliau adalah Al Quran yang dipraktikkan.”
Ibadallah,
Hendaknya kita berkeinginan kuat untuk mempraktikkan akhlak beliau pada diri kita. Semangat memperbaiki diri kita dengan meneladani manusia terbaik yang pernah Allah ciptakan. Wajib bagi kita mencintai beliau. Lebih dari cinta kita kepada ibu dan bapak kita, serta istri dan anak-anak kita. Allah Ta’ala berfirman,
ٱلنَّبِىُّ أَوْلَىٰ بِٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ
“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri.” [Qur'an Al-Ahzab: 6]
Dalam Shahihain terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak seorang pun di antara kalian beriman dengan iman yang sempurna sampai aku lebih dicintainya daripada anaknya, orangtuanya, dan seluruh umat manusia [HR. Muslim no. 44].
Wajib bagi kita untuk mengetahui bahwa mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan turunan dari mencintai Allah. Allah Ta’ala berfirman,