وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَـٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَیۡـࣰٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَٱلۡأَفۡـِٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُون
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 78)
Baca Juga: Apa Beda Vegan dengan Vegetarian? Ini Pengertian, Pola Makan, dan Menu yang Dikonsumsi dari Keduanya
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Melalui mimbar ini kami berwasiat untuk para jamaah Jumat saat ini. Mari kita bersama-sama agar selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan berusaha menjalankan apa yang diperintah oleh Allah SWT.
Baik perintah itu yang bersifat wajib, maupun yang bersifat sunah. Sekaligus kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi larangan Allah. Baik larangan-larangan itu bersifat benar-benar diharamkan oleh Allah, atau sebatas yang dimakruhkan oleh Allah.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Kita dilahirkan di dunia ini tidak pernah pesan kepada Allah terlahir dari siapa, di mana, dan kapan. Kita tidak pernah tahu. Kita pun tidak bisa minta terlahir menjadi putra seorang Kyai, presiden, menteri, atau petani. Kita tidak pernah pesan, semua itu adalah kehendak Allah SWT.
Namun kita bersyukur kepada Allah SWT terlahir dari rahim orang-orang Islam dan Iman. Sehingga ketika terlahir di dunia ini, kita tidak perlu repot-repot berusaha mencari kepahaman bagaimana beribadah kepada Allah. Semuanya mengalir saja dalam kehidupan kita. Dulu kita masih kecil, kita diajak ke masjid atau musala. Apa pun itu yang penting kita ikut salat, puasa, bahkan mungkin kita diminta untuk mengantar zakat kepada tetangga yang berhak menerima.
Coba bandingkan dengan saudara-saudara kita yang terlahir dari rahim non-muslim. Saat hidayah diterima oleh anak tersebut, pasti akan memberikan cobaan-cobaan berat yang dipikul oleh anak tersebut. Mulai dari hatinya sendiri, keluarga, masyarakat, bahkan negara.