Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi 30 September 2022 dengan Tema: Harta dalam Pandangan Islam

- 26 September 2022, 09:40 WIB
Naskah Khutbah Jumat Terbaru edisi 30 September 2022 dengan tema: Harta dalam Pandangan Islam.
Naskah Khutbah Jumat Terbaru edisi 30 September 2022 dengan tema: Harta dalam Pandangan Islam. // Peziber/ Pixabay

Kehidupan merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada makhluk-Nya di muka bumi ini. Lahirnya seorang manusia di dunia adalah suatu kemenangan. Betapa tidak, dia adalah sang juara dari sekian juta sel benih yang mampu membuahi sel telur hingga menjadi janin, dan jadilah “kita” yang sekarang eksis di dunia ini.

Pada saat dilahirkan, Allah Subhanahu wa Taala menyempurnakan dan membekali kita dengan perangkat pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran sebagaimana firman-Nya:

‎وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (al-Nahl 78)

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi 30 September 2022 dengan Tema Dua Nikmat yang Sering Terlalaikan

Oleh sebab itu, ketika sudah dilahirkan di dunia ini, kita harus dapat menjalani dan memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya agar segala apa yang menjadi tujuan penciptaan dapat kita laksanakan sesuai kehendak-Nya, yaitu menjadi khalifah-Nya dimuka bumi ini.

‎وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi….’” (al-Baqarah 30)

Lalu mengapa ada orang yang ”sukses” mengarungi hidup, sementara yang lainnya “gagal”? Pertanyaan ini sering terdengar di telinga kita. Manusia yang sukses atau berhasil secara spesifik mengetahui apa yang dia mimpikan, dia memiliki rencana dan kemauan keras untuk mewujudkannya.

Dan mengerahkan segala daya dan upaya untuk meraih kesuksesan tersebut. Sementara manusia pecundang, yang gagal dalam kehidupannya lebih menggantungkan masa depannya pada “nasib”, tidak memiliki “mimpi” atau tujuan hidup yang jelas sehingga tidak memiliki semangat untuk meraihnya.

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: PWMU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah