يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا
وَالۡعَصۡرِ اِنَّ الۡاِنۡسَ
Baca Juga: Daftar Nama Penerima Dana PIP 2022 Dapat Dipantau di Link Ini, Ditransfer Rp1 Juta untuk Siswa SMK
Jamaah Jumat rahimakumullah
Melalui khotbah ini mari kita mantabkan komitmen dan kesungguhan kita dalam menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Allah. Kita jalankan segala hal yang diperintah oleh Allah, al-ma’murat. Baik perintah-Nya berupa al-wajibat, yakni hal-hal yang memang harus kita lakukan. Maupun perintah yang bersifat al-mandubat, yakni yang perkara-perkara dianjurkan untuk mengerjakannya.
Serta kita tinggalkan segala hal yang dilarang oleh Allah, al-manhiyat. Baik larangan yang memang harus ditinggalkan, maupun hal-hal yang sebaiknya ditinggalkan, yakni al-makruhat (dimakruhkan). Hal tersebut menjadi modal bagi kita untuk mendapatkan kehidupan yang hakiki di dunia dan akhirat.
Ma’asyira al-Muslimin Rahimakumullah
Bagi seorang mukmin segala kehidupan ini adalah keindahan dan kenikmatan. Kita diciptakan oleh Allah, semula dari ‘adam (tidak ada) lalu menjadi al-wujud (ada). Kejadian itu merupakan sebuah kenikmatan, dengan syarat kita tetap berada pada keimanan dan apa yang telah digariskan oleh Allah.
Hidup di dunia ini penting apabila kita mampu memberikan referensi, yang dalam bahasa al-Quran disebut dengan mazra’atu al-akhirah (ladang akhirat). Dengan cara melakukan kebajikan, baik itu ibadah المَحْضَةُ (murni), yang memang diatur dalam agama, maupun ibadah yang غَيْرُ المَحْضَةُ (tidak murni) yang tidak diatur dalam agama. Tentu secara lahiriyah bersifat mubahat dan duniawi.