Apa Itu Rebo Wekasan? Benarkah Bulan Safar Penuh Kesialan, Begini Penjelasan Buya Yahya tentang Rebo Pungkasan

- 20 September 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Rebo Wekasan.
Ilustrasi Rebo Wekasan. /Unsplash.com/Kenrick Mills

SEPUTARLAMPUNG.COM – Banyak pertanyaan yang timbul mengenai tradisi terakhir di bulan Safar, utamanya adalah Rebo Wekasan.

Apa itu Rebo Wekasan?

Rebo Wekasan atau sering juga disebut Rebo Pungkasan merupakan nama hari Rabu yang jatuh pada tanggal terakhir di bulan Safar dalam kalender Jawa.

Biasanya tradisi Rebo Wekasan diiringi berbagai kegiatan diantaranya tahlilan, berbagi makanan, bersedekah, hingga melaksanakan shalat lidaf'il bala atau sholat penolak bala secara berjamaah.

Baca Juga: Ferdy Sambo Resmi Dipecat dengan Tidak Hormat, Polri: Hasil Bersifat Final dan Mengikat

Tahun ini, Rebo wekasan jatuh pada hari Rabu, 21 September 2022, artinya besok sebagian umat islam ada yang merayakan Rebo Wekasan dengan berbagai acara.

Dalam islam tak mengenal tradisi Rebo Wekasan di bulan Safar. Rasulullah SAW pun pernah bersabda bahwa tidak ada keramat di bulan Safar.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

لا عدوى ولا طيرة ةلا هامة ةلا صفر وفر من المجذوم كما تفر من الأسد

Artinya: Tidak ada wabah (yang menyebar secara sendirinya), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.”

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN di PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisi yang Dibutuhkan

 Benarkah bulan Safar penuh kesialan? Begini penjelasan Buya Yahya tentang Rebo Pungkasan atau Rebo Wekasan.

Dilansir seputarlampung.com dari kanal youtube Al Bahjah Tv, berikut penjelasan Buya Yahya mengenai Rebo Wekasan.

"Bulan safar atau mungkin yang sering disebut adalah Rebo wekasan, tidak ada petunjuk dari Nabi bahwa kita harus mengamalkan amalan di Rebo wekasan,"tutur Buya

Namun demikian, Buya Yahya tidak langsung mengatakan bahwa Rebo Wekasan dilarang dalam islam.

Beliau menceritakan bahwa ada seorang shalih mendapatkan berita akan datang penyakit tepat pada Rebo Wekasan.

Mendapat berita tersebut, orang shalih ini memohon petunjuk pada Allah agar dijauhkan dari segala macam penyakit.

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh orang shalih ini adalah melaksanakan shalat lidaf'il bala atau sholat penolak bala.

Baca Juga: Daftar Contoh Soal PTS UTS PAI Kelas 4 SD MI Semester 1 Tahun 2022, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Hal ini menurut Buya Yahya, apabila tidak bertentangan dengan syariat islam, tidak boleh mengatakan hal tersebut bid'ah.

"Cuma kalau kata ulama selagi tidak bertentangan dengan ajaran Nabi, tidak bisa dikatakan langsung ini bid'ah,"pungkasnya.

Lebih lanjut Buya mengatakan bahwa berita yang diterima oleh orang shalih tersebut dinamakan ilham.

Ilham bisa saja dikerjakan apabila tidak bertentangan dengan apa yang telah diajarkan oleh Baginda Rasul SAW.

“Yang mempercayai ilham harus melakukan yang tidak bertentangan dengan Nabi," tegas Buya

Salah satu contoh ajaran yang tidak bertentangan dengan Nabi SAW yaitu sedekah, sholat hajat agar terhindar dari bala atau bencana.

Tetapi, ilham tidak bisa dijadikan hujjah. Menurut Buya Yahya hujjah dalam islam yaitu Al-quran dan hadist Nabi, ijma, qiyas yang disebutkan oleh para ulama.

Baca Juga: Ada 7 Kategori Tenaga Honorer yang Tidak Bisa Ikuti Pendataan Non-ASN, Apakah Kamu Termasuk?

Bagi yang melakukan Rebo Wekasan tidak apa-apa dan jangan dicaci ataupun dibenci.

"Yang tidak pernah melakukan Rebo wekasan jangan dicaci, karena apa urusan ilham kita tidak wajib percaya," pungkasnya.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x