Sehingga kita sebagai ‘Khalifah fil ard’ ini senantiasa mensyukuri dengan cara menjaga dan memanfaatkan segala karunia Allah sesuai dengan hukum dan syariat yang telah Allah tentukan.
Indikasi lain kita sebagai khalifah terbaik adalah menjaga bumi Allah dan mengambil manfaat dengan tidak berbuat kerusakan. Dan tidak pula membuat hukum-hukum sesuai hawa nafsu kita sehingga mengabaikan al-Quran dan as-Sunnah yang mengakibatkan berbagai kerusakan di berbagai dimensi. Dalam hal ini Allah mengingatkan melalui Surat al-Baqarah: 22:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْ
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutusekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
Ayat di atas memberikan warning keras kepada kita, sesungguhnya hanya Dialah yang mempersiapkan bumi dengan kekuasaan-Nya, membentangkan permukaannya agar mudah untuk ditempati dan didayagunakan. Dia menjadikan langit, benda-benda dan planetnya seperti bangunan yang kokoh.
Dia juga memberikan kepada kalian sumber kehidupan dan segala nikmat, yaitu air. Dia menurunkan air dari langit dan menjadikannya sebagai sebab tumbuhnya tanaman dan pepohonan yang berbuah yang dapat kalian ambil manfaatnya.
Dengan demikian, tidaklah benar kalian berpandangan bahwa Allah memiliki sekutu yang kalian sembah seperti menyembah Allah, sebab tiada sekutu bagi-Nya. Dengan fitrah dasar, kalian dapat mengetahui bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya. Maka janganlah kalian menyeleweng dari fitrah tersebut.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah