Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 16 September 2022, Tema Meneladani Dua Sosok Uswatun Hasanah dalam Alquran

- 10 September 2022, 10:00 WIB
Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 16 September 2022 dengan Tema Meneladani Dua Sosok Uswatun Hasanah dalam Al Qur’an./Sofdoug/ Pixabay
Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 16 September 2022 dengan Tema Meneladani Dua Sosok Uswatun Hasanah dalam Al Qur’an./Sofdoug/ Pixabay /

Melainkan dengan dramatologi dan fragmen yang hebat kepada masyarakat-masyarakat yang anemistik, penyembah bintang, rembulan, matahari. Apakah kepada mereka Ibrahim memberantasnya? tidak. Ibrahim lebih banyak diperankan dalam dramatologi yang hebat. Ketika Ibrahim melihat bintang, ia menyangka hadza rabbi (ini Tuhanku). Ternyata bintang itu sirna. Besoknya lagi melihat rembulan, ia menyangka hadza rabbi (ini Tuhanku), ternyata sirna juga.

Memahami peristiwa tersebut, bukan berarti Ibrahim pernah kafir. Namun ungkapan ayat tersebut adalah bentuk dramatologi/fragmen terhadap umat terdahulu yang banyak anemistik. Artinya dram-drama itu menyindir komunitas-komunitas penyembah bintang, rembulan, atau apa pun itu. Sekaligus informasi bahwa tidak mungkin tidak mungkin ada Tuhan yang sirna, seperti rembulan dan matahari.

 Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan Sosial PKH dan BPNT September 2022 Menggunakan HP, Buka cekbansos.kemensos.go.id

Meskipun objek monolog Ibrahim adalah benda-benda yang besar di dunia ini. Apalagi matahari yang dianggap sumber utama pada waktu itu. Makanya, masyarakat saat itu paling banyak menyembah matahari bahkan di abad 19 Jepang masih menyembah matahari. Sisa-sisa animisme itu juga masih dapat dilihat dari nama-nama hari yang dibuat oleh orang Yunani, sun(matahari)day, mon(bulan)day, dan sebagainya.

Keadaan masyarakat saat itu juga yang biadab, yakni mengorbankan anak sebagai ajang untuk mendekat kepada dewa. Oleh Allah dibuat dramatologi dengan tokoh Ibrahim yang diperintah menyembah anaknya Ismail. Kemudian digantilah Ismail dengan seekor kambing. Hal itu sebagai koreksi kepada masyarakat sekitar, bahwa terlalu berlebihan mengorbakankan anak sebagai upaya pendekatan kepada Tuhan, cukup lah dengan hewan saja.

Khutbah Kedua

‎بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

‎وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

‎وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Demikian teks Khutbah Jumat terbaru edisi 16 September 2022 dengan tema Meneladani Dua Sosok Uswatun Hasanah dalam Al Qur’an.***

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: tebuireng.online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah