Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 16 September 2022, Tema Meneladani Dua Sosok Uswatun Hasanah dalam Alquran

- 10 September 2022, 10:00 WIB
Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 16 September 2022 dengan Tema Meneladani Dua Sosok Uswatun Hasanah dalam Al Qur’an./Sofdoug/ Pixabay
Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 16 September 2022 dengan Tema Meneladani Dua Sosok Uswatun Hasanah dalam Al Qur’an./Sofdoug/ Pixabay /

Kedua, adalah pribadi Nabi Ibrahim a.s,

‎قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِىٓ إِبْرَٰهِيمَ وَٱلَّذِينَ مَعَهُ

Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu… (QS. Al-Mumtahanan: 4)

Ada perbedaan pada sisi bahasa, uswatun hasanah yang disematkan pada diri peribadi Nabi Muhammad saw, ungkapannya menggunakan bahasa keseriusan. Ada ل ibtida’ yang bermakna taukid (penekanan),قد yang juga bermakna penekanan, lalu kata رسول الله didahulukan dari pada kata أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ. Sementara ayat ungkapan uwatun hasanah yang disematkan pada Nabi Ibrahim tidak ada ل ibtida’, lalu kata إِبْرَٰهِيمَ tidak didahulukan dari pada kata أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ.

Artinya, uswah yang ada pada diri Hadaraturrasul Muhammad saw dan Nabi Ibrahim As itu berbeda. Tekanan kesungguhannya memang lebih condong pada ungkapan yang tertera pada Nabi Muhammad. Dibuktikan dengan kata رسول الله didahulukan dari pada kata أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ. Hal itu dimaknai bahwa dalam diri Muhammad dunia bisa membaca, dalam sifatnya, perilakunya, sifatnya, tindak tanduknya. Sebodoh-bodoh orang, kafir atau mukmin, mengaku atau tidak, itu bisa membaca dari pribadi Rasulullah itu pasti muncul uswah hasanah. Mereka tahu (meski kafir) bahwa peribadi ini sangat mulia dan tanpa cacat sedikit pun. Sehingga dirinya sendiri sudah memancarkan uswah hasanah yang bisa dibaca oleh lingkungannya.

 Baca Juga: SEGERA Cek JakOne Mobile Sekarang! Dana KJP Plus Tahap 1 2022 September Telah Cair untuk Siswa SMP

Sedangkan uswah hasanah yang ada pada diri Ibrahim a.s, kata إِبْرَٰهِيمَ tidak didahulukan dari pada kata أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ, itu berarti tidak mudah bagi umat dunia membaca uswah pada diri Ibrahim. Sehingga uswah hasanah pada diri Ibrahim ini bisa dibuktikan secara monumental.

Pertama, Ibrahim a.s dengan gelar millata abikum Ibrahim (Bapak Umat beriman) ini paling sensitif dalam masalah keimanan. Sehingga membuat Ibrahim mudah emosi ketika kemusyrikan, meskipun di lingkungannya sendiri, tidak punya kemampuan apa-apa, risiko besar (dibakar).

Persoalannya mengapa Ibrahim selamat dari kobaran api?. Itu adalah bukti betapa besarnya ketawakalan Ibrahim atas Allah SWT. Meskipun secara rasional kebiasaan manusia Ibrahim akan hangus terbakar, akan tetapai hal itu dipatahkan dengan ketawakalan tingkat tinggi kepada Allah.

Kedua, apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim itu semuanya tidak bersifat orasi yang muluk-muluk.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: tebuireng.online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah