Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, ”(Puasa ‘Asyura) menghapus seluruh dosa-dosa kecil. Artinya menghapus semua dosa pelakunya kecuali dosa besar.”
Imam An-Nawawi rahimahullah juga berkata, ”Puasa hari ‘Arafah menghapuskan dosa dua tahun, puasa ‘Asyura menghapus dosa setahun, ucapan ‘aamiin’ (dalam shalat berjamaah) jika bertepatan dengan bacaan Aamiin malaikat dihapuskan dosanya yang telah lalu….
Semua itu dapat menghapuskan dosa. Jika terdapat dosa-dosa kecil yang bisa dihapus, maka dosa kecil itu dihapus. Jika dosa kecil dan besar tidak ada, maka pahalanya dicatat sebagai kebaikan dan diangkat derajatnya.
Jika yang ada adalah dosa besar sedangkan dosa kecilnya tidak ada, kami berharap dapat meringankan dosa besar.” [al-Majmu Syarh al-Muhadzdzab juz 6]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, ”Penghapusan dosa ketika bersuci, shalat, puasa Ramadhan, puasa ‘Arafah dan puasa ‘Asyura hanyalah untuk dosa kecil saja.” [Al-Fatawa al-Kubra juz 5]
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Lantas kapankah kita sebaiknya melaksanakan puasa ‘Asyura? Apakah tepat pada hari kesepuluh atau sehari sebelumnya dan hari ke sepuluh?
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ”. قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ }. [رواه مسلم 1916[