Naskah Khutbah Jumat Terbaru, 5 Agustus 2022 dengan Tema Bekal Menuju Kampung Akhirat

- 5 Agustus 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat
Ilustrasi Khutbah Jumat /Unsplash/Mohammad Wasim

Segala pujian dan sanjungan bagi Allah SwT. pemberi pertolongan dan ampunan kepada hamba-Nya yang mau menyapa-Nya. Kami memohon perlindungan-Nya dari kejahatan jiwa dan keburukan amal. Dia-lah pemberi petunjuk dan yang mampu menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa seorang pun kuasa menolaknya. Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Yang Mahaesa dan Mahakuasa, tiada sekutu apapun bagi-Nya. Dan kami bersaksi jua bahwasanya Muhammad saw. adalah hamba dan utusan-Nya.

Baca Juga: Download 25 Twibbon HUT RI ke 77, Lengkap Template Foto untuk Profil FB WA Twitter pada 17 Agustus 2022

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Tidak sedikit orang, apabila mendengar berita kematian merasa cemas. Kematian dianggap sebagai kejadian yang menakutkan. Kehidupan ini seolah tidak boleh berakhir. Padahal, semua orang tahu bahwa kematian merupakan hal yang pasti (haq). Semua makhluk hidup yang bernyawa, tanpa terkecuali, pasti akan mengakhiri kehidupannya. Allah SwT berfirman dalam Qs Al-Ankabut ayat 57.

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۖ ثُمَّ إِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ

Artinya: “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Sebagai muslim yang taat, tentu banyak bekal yang harus dipersiapkan sebelum meniti jalan kembali ke hadirat Allah SwT. Namun dalam kesempatan ini, kita bahas tiga hal pokok. Pertama, tabungan amal sebaik mungkin selama di dunia. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2 Allah berfirman sebagai berikut:

تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ

Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Mahaperkasa lagi Mahapengampun.”

Apa indikator amalan yang baik? Tidak lain adalah perbuatan yang dilakukan secara ikhlas, istikamah, maksimal, dan sebaik-baiknya. Baik dalam interaksi vertikal kepada Allah swt maupun secara horizontal kepada sesama manusia di muka bumi ini.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah