لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
2. Catatan amal
Pada hari Senin dan Kamis, amalan-amalan seorang hamba akan dilaporkan ke hadapan Allah SWT. Rasul SAW berharap catatan amal kebaikannya dilaporkan ketika Beliau dalam keadaan puasa.
Hal ini diterangkan dalam hadits Usamah bin Zaid yang berkata,
"Aku berkata (kepada Rasulullah SAW), 'Wahai Rasulullah, engkau telah berpuasa sampai-sampai dikira tak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya.' Nabi SAW bertanya 'Apa dua hari tersebut?' Usamah menjawab, 'Senin dan Kamis'. Lalu, beliau bersabda, 'Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan kepada Tuhan semesta alam (kepada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sementara aku dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasa'i dan Ahmad).
3. Pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis
Abu Hurairah Radiallahu anhu, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai." (HR. Muslim).