Bukannya marah, sang Ibu justru mendoakannya dengan ucapan yang baik, "Pergilah keluar, semoga Allah menjadikanmu imam Masjidil Kharam."
Benar, apa yang dikatakan ibu Syekh Sudais mustajab, dia pun menjadi imam besar Masjidil Haram.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Kondisi Jasad Eril setelah 14 Hari Tenggelam: Lengkap, Utuh, dan Wangi
Ada pula kisah Uwais Al-Qarni, seorang pemuda dari Yaman yang lahir pada 594 M, seorang tabiin yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAR tetapi tidak sempat bertemu dengannya.
Uwais mendapat julukan pemuda yang tidak terkenal di bumi tetapi masyhur di langit.
Hal itu karena semasa hidupnya, Uwais telaten merawat sang Ibu. Dia pernah menggendong ibunya dari Yaman ke Mekah dengan berjalan kaki, karena ingin mengabulkan keinginan sang ibu, berhaji ke Baitullah.
Di tanah suci, Uwais dengan tegap menggendong ibunya thawaf di Ka’bah, seraya berdoa “Ya Allah, ampunilah semua dosa ibuku".
“Bagaimana dengan dosamu?” tanya Ibunya.
Sang Ibu heran mengapa sang anak tidak meminta agar dosanya diampuni.
“Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukup dengan ridho dari ibu yang akan membawaku ke surga," jawab Uwais.