Berikut Khutbah Jumat 10 Juni 2022, Tema Terbaru: Ingin Hidup Lebih Bahagia, Raih 2 Hal Ini

- 9 Juni 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat.*
Ilustrasi Khutbah Jumat.* /Pixabay/xegxef

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ “

“Dari sahabat Abdullah bin Abbas bahwasannya Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tidak bisa memanfaatkannya. Ialah nikmat sehat dan nikmat luang waktu.” (HR. Al-Bukhari No. 6412)

Baca Juga: Pengumuman Resmi Hasil TKD dan Core Values Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Hari Ini, Cek di Link Berikut

Jamaah Jumat yang Dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala

Imam Nawawi dalam kitab Riyadu al-Shalihin menjelaskan hadis ini, bahwa banyak orang yang tertipu dengan dua jenis waktu yang telah diberikan kepada mereka, yaitu nikmat kesehatan serta nikmat kesempatan. Karena banyak manusia walaupun dalam keadaan sehat, namun ia tidak mampu melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah, dan tidak mampu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.

Jamaah Jumat yang Dirahmati oleh Allah

Kenapa ada dua nikmat yang disebut oleh Rasulullah yang kebanyakan manusia tertipu dengan adanya nikmat tersebut? Nikmat yang pertama nikmat sehat. Mestinya dalam kondisi sehat, seseorang bisa melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dengan baik, karena ia memilki kemampuan untuk melaksanakan perintah Allah yang tidak dimiliki orang yang sedang sakit.

Seseorang yang sedang tidak dianugerahi nikmat sehat dari Allah, apalagi sakitnya menjadikan ia hanya bisa berbaring di atas tempat tidurnya, maka segala kesempatan untuk beramal baik tidak akan mampu dilaksanakan oleh orang yang sedang sakit seperti ini. Karena ketika ia berkeinginan untuk shalat berjamaah ke masjid ia tidak mampu melaksanakannya, begitu juga ketika ia berkeinginan untuk menghadiri majlis ilmu, ia tidak mampu melaksanakannya karena ia hanya bisa berbaring di atas tempat tidurnya. Bahkan dalam melaksanakan shalat pun ia hanya bisa berbaring, Tidak seperti kesempatan yang dimiliki oleh orang yang sehat.

Namun pada kenyataannya tidak semua orang yang diberi nikmat sehat ini, kemudian mampu untuk beramal baik yang menjadi bekal ketika ia nanti akan kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Maka dengan demikian, sebenarnya ia telah tertipu dengan kenikmatan itu. Bahkan dalam keadaan sehat, ia bukan hanya tidak mampu beramal baik, malah justru sebaliknya, keadaan sehat itu malah dipergunakan untuk bermaksiat kepada Allah.

Nikmat yang kedua ialah nikmat luang waktu. Banyak orang yang sedang dalam kondisi sehat, namun ia tidak mampu beramal baik karena disibukkan oleh pekerjaan dunia. Tetapi banyak juga orang yang mempunyai waktu luang, namun ia tidak bisa memanfaatkan waktu luang ini untuk diisi amal yang bermanfaat bagi dirinya, baik manfaat itu kembali pada dirinya pada saat ia masih hidup di dinia ini, maupun manfaat yang akan kembali pada dirinya pada saat ia telah kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Tebuireng Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x