“Dan jika kalian menghitung nikmat allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitung nya. Dan sesungguh nya manusia itu sangat dzalim dan banyak mengingkari nikmat nya”.(QS. Al-Nahl ayat 18)
Jamaah Jumat yang Dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Dengan firman-Nya ini, kita menjadi tahu bahwa kita tidak akan pernah mampu menghitung nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Dan sudah seharusnya nikmat yang diberikan-Nya menjadikan kita hamba yang senantiasa patuh kepada-Nya dengan cara melaksanakan hal-hal yang diperintahkan serta meninggalkan segala yang dilarang.
Namun pada kenyataannya, tidak sedikit di antara kita bahkan telah menyadari bahwa dirinya telah mendapatkan nikmat yang begitu besar dari Allah, akan tetapi adanya nikmat itu tidak mampu menjadikan ia sebagai hamba yang bersyukur serta patuh kepada Allah subhnahu wa ta’ala.
Padahal segala nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita, nanti ketika kita akan kembali kepada Allah pasti akan dimintai pertanggung jawaban. Sekecil apapun nikmat yang diberikan Allah kepada kita, pasti juga diminta pertanggung jawaban. Dan Allah sudah mengingatkan hal itu dalam surah al-Takatsur ayat 8:
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
“Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan yang kamu gunakan bermegah-megahan pada saat kamu hidup di dunia ini.”
Jamaah Jumat yang Dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Sehubungan dengan nikmat yang begitu besar yang diberikan Allah kepada kita, nabi juga mengingatkan dalam salah satu sabdanya, yang diriwayatkan sahabat Abdullah bin Abbas: