Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru 20 Mei 2022, Tema: Cara Mendidik Anak Sholeh dan Sholehah di Era Milenial

- 15 Mei 2022, 18:40 WIB
 Ilustrasi Khutbah Jumat.*
Ilustrasi Khutbah Jumat.* /RiZeLLi/Pixabay

Pertama, orang tua berperan sebagai suri teladan bagi anaknya. Sebelumnya menjadi teladan, orang tua hendaknya memahami dan mengamalkannya terlebih dulu. Inilah sikap yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Pengamalan terhadap ajaran agama oleh orang tua secara tidak langsung telah memberikan pendidikan yang baik terutama pendidikan akhlak (karakter).

Kedua, memelihara anak. Tanggung jawab ini fokus pada pemeliharaan fisik melalui makanan dan minuman halal dan thayyib guna pengembangan potensi anak. Halal dari segi mencari dan Thayyib dari segi kandungan gizinya yang dikenal dengan makanan empat sehat lima sempurna.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Makanan dan minuman yang halal dan thayyib agar diperhatikan dan sebagai syarat pokok dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan dan minuman ikut mempengaruhi kepribadian anak terutama pembentukan akhlak. Anak merupakan anugerah terbaik dari Allah SwT yang harus dijaga dan dipelihara sebaik mungkin.

Baca Juga: 30 LINK TWIBBON Harkitnas 20 Mei 2022 Terbaru, Ini Cara Mudah Pasang Template Foto di WA, IG, dan Facebook

Ketiga, membiasakan anak sesuai dengan perintah agama. Pembiasaan tersebut berkaitan dengan akhlak baik kepada Allah SwT, kepada kedua orang tua, dan orang lain. Dalam kitab Thabiz al-Akhlaq dijelaskan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa yang mengajak atau mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya. Dengan kata lain akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong timbulnya perbuatan-perbuatan secara spontan. Sikap jiwa atau keadaan jiwa seperti ini terbagi menjadi dua; ada yang berasal dari watak (bawaan) dan ada pula yang berasal dari kebiasaan latihan. Pembiasaan shalat, puasa, dan sedekah akan menguatkan karakter anak..

Keempat, menjaga hubungan suami dan istri yang harmanis. Hubungan antara suami dan istri atau kedua orang tua adalah hubungan kasih sayang. Hubungan ini dapat menciptakan ketentraman hati, ketenangan pikiran, kebahagiaan jiwa, dan kesenangan jasmaniah. Hubungan kasih sayang ini dapat memperkuat rasa kebersamaan antar anggota keluarga, kekokohan pondasi keluarga, dan menjaga keutuhannya.

Cinta dan kasih sayang dapat menciptakan rasa saling menghormati dan saling bekerja sama, bahu-membahu dalam menyelesaikan setiap masalah yang datang menghadang perjalanan kehidupan mereka. Hal ini sangat berperan dalam menciptakan keseimbangan mental anak.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah