Sudah Tahu Cara Mandi Wajib yang Sah? Ini Bacaan Niat Mandi Junub dan Tata Cara bagi Laki-Laki dan Perempuan

- 18 Desember 2021, 17:10 WIB
Ilustrasi Mandi Wajib
Ilustrasi Mandi Wajib /Pixabay

lafal niat tersebut adalah:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Perbedaannya adalah bahwa yang sempurna itu adalah cara mandi junubnya Nabi Muhammad saw, adapun caranya adalah (pertama): diawali dengan niat untuk mandi junub, artinya bahwa harus dimulai dengan niat, sebagaiman dikutip Seputarlampung.com dari laman pm.unida.gontor.ac.id.

Sebagaimana Sabda Rasulullah saw:

إنما الأعمال بالنيات

“Sesungguhnya Amalan itu, wajib dengan niatnya” (HR. Bukhari)

Yang (Kedua) adalah mencuci kemaluan. Perlu diingat bahwa, apabila kita berbicara tentang mandi junub, maka di dalamnya terdapat langkah mencuci kotoran pada kemaluan. (Ketiga) Setelah mencuci kotoran pada kemaluan adalah mencuci tangan sampai bersih, yaitu tangan yang digunakan untuk membersihkan kemaluannya tadi, sehingga harus dicuci sampai bersih. (Keempat) membaca bismillah, perlu diketahui bahwa bacaan bismillah ini diperuntukkan untuk berwudhu, bukan untuk mandi junub, adapun hukum membaca bismillah sebelum wudhu hukumnya adalah wajib ketika ingat. Adapun membaca bismillah sebelum mandi junub adalah Mustahab (Sunnah).

Baca Juga: Peristiwa Perubahan Energi di Rumah dan Sekolah, Jawaban Tema 6 Kelas 3 SD/MI Halaman 57, 61, dan 62

(Kelima) yaitu berwudhu. Adapun cara wudhunya bisa dipilih, boleh langsung wudhu dengan sempurna dan boleh juga dengan mengakhiri basuhan kaki, sampai setelah mandi selesai dan sudah berpindah dari tempat (berdirinya) yang lain, barulah ia membasuh kedua kakinya. Dalam hal ini, sebagian ulama mengatakan bahwa pilihan ini tergantung kondisi kamar mandinya, apabila air bekas mandi tergenang atau kamar mandinya beralaskan tanah dan lainnya, maka basuhan kaki diakhirkan, sampai dia pindah ke tempat yang lain, adapun selain itu atau tidak ada hal-hal yang dikhawatirkan dapat mengotori kaki, maka basuhan kaki tidak perlu diakhirkan ketika berwudhu. Akan tetapi, selama mengakhirkan basuhan kaki pernah dilakukan oleh Nabi saw, dan kemudian terdapat seseorang melakukan hal itu dengan tujuan untuk taqarrub, maka hal tersebut merupakan hal yang baik.

(Keenam) Menyiram kepala dengan sebanyak 3 kali dengan cara mengambil air dengan satu telapak tangan lalu ia siramkan ke sisi kanan (kepala), lalu ia menyela-nyela rambutnya dengan jari-jemarinya (meratakan air di atas rambutnya), kemudian dia mengambil air lagi dengan satu telapak tangan dan menyiramkan ke sisi kepala dan menyela-nyela rambut dengan jari-jemarinya, kemudian mengambil air satu telapak tangan lagi untuk disiramkan di tengah kepala, kemudian dia menyela-nyela lagi dengan jari-jemarinya. Apabila dia sudah yakin bahwa seluruh kepalanya telah basah, Maka langkah.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah