Waktu pelaksanaan gerhana bulan yakni saat terjadinya gerhana sampai berakhirnya gerhana atau terbitnya matahari.
Orang yang melaksanakan salat gerhana adalah orang yang berada di kawasan gerhana. Sedangkan orang di kawasan yang tidak mengalami gerhana tidak melakukan salat kusufain. Ibnu Taimiyah menegaskan. ‘Sesungguhnya salat gerhana tidak dilaksanakan kecuali apabila kita menyaksikan gerhana itu.”
Setelah salat gerhana mari kita dengarkan khutbah. Mari kita bertasbih memuji tanda kebesaran Allah. Dalam Suarat al-Hadid ayat 1 disebutkan:
سَبَّحَ لِلَّه مَِا فِي السَّمَاوَاتِ وَا لأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Artinya: “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Sementara dalam Surat al-Isra ayat 44 dinyatakan:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَا لْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَۚ إِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَٰلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِۗنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
Lebih dari itu lakukan zikir, doa dan istigfar. Perbanyak sedekah. Berlomba-lombalah dalam amal kebajikan. Dalam momen gerhana bulan ini pula kita dianjurkan untuk bersujud kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya: