KHUTBAH JUMAT Terbaru 1 Oktober 2021, Tema: Istighotsah Wujud Ikhktiar Bangsa Indonesia Terhindar dari PKI

- 30 September 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi  Khutbah Jumat 13 Agustus 2021.
Ilustrasi Khutbah Jumat 13 Agustus 2021. /Pixabay/sharonang



SEPUTARLAMPUNG.COM - Inilah teks Khutbah Jumat terbaru 10 September 2021 terbaru, singkat, dan menyentuh hati yang dapat Anda lihat dalam artikel ini.

Khutbah Jumat kali ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada tanggal 1 Oktober 2021.

Hari ini 56 tahun lalu, tepatnya 30 September kemarin, telah terjadi tragedi atau peristiwa yang dikenal dengan nama Gerakan 30 September atau biasa disebut dengan PKI G30S/PKI.

 

Salah satu hikmah dari peristiwa tersebut adalah mulai hari ini marilah tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan menjauhkan diri dari perilaku buruk, kebohongan dan berbagai sifat tercela lainnya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 1 Oktober 2021 tentang Paham Komunisme sebagai Ancaman Besar bagi Ummat dan Bangsa

Sebagai wujud Ikhktiar Bangsa Indonesia agar terhindar dari PKI dapat dilakukan dengan berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Sesungguhnya, bencana, kematian, dan hal lainnya merupakan sesuatu hal yang tidak bisa diprediksi oleh siapapun, bahkan kematian biasa saja menghampiri kita saat ini juga, karena mati adalah kehendak Allah Swt.

Manusia hanya bisa berikhtiar untuk lebih baik dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjauhkan segala kebathilan atau hal yang buruk.

Orang yang biasa melakukan Istighotsah berarti ia merasa sebagai hamba yang lemah butuh akan Tuhan-nya dan sesungguhnya Tuhan-nya adalah Dzat yang Maha Kuat dan Maha Menang), ia mempunyai sifat rendah diri (tawaddlu’).

Pada materi khutbah jumat yang akan datang akan menyinggung sedikit tentang sikap seorang muslimdalam menghadapi kedaan yang buruk. Kemudian, materi Khutbah Jumat singkat terbaru yang akan disampaikan pada Jumat, 1 Oktober 2021 dengan tema “Istighotsah Wujud Ikhktiar Bangsa Indonesia Terhindar dari PKI”

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema,‘Istighotsah Wujud Memohon Pertolongan Pada Allah Swt,’ sebagaimana dikutip dari laman nuponorogo.or.id yang di sampaikan oleh H. Abd. Basit MF, M.H.I, Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Dhuha : Waktu, Bacaan Niat, Jumlah Rakaat, dan Doa setelah Sholat Dhuha

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّهِ ، اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Istighotsah adalah meminta pertolongan “طَلـَبُ اْلغَـوْثِ”. Istighotsah pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, ketika melawan orang kafir pada perang Badar.

Ketika peristiwa perang Badar, kaum Muslimin di Madinah berjumlah kurang lebih 1000 orang, oleh karena telah kemasukan virus hasud yang dilakukan oleh tokoh kaum munafiq yang bernama Ubay bin Salul, maka banyak kaum muslimin yang akan berperang mereka mengundurkan diri dan enggan mengikuti perang, sehingga jumlah pasukan muslim yang ikut perang berkurang menjadi 313 pasukan, ada yang berpendapat 314 pasukan.

Ketika mereka berperang, mereka merasa percaya diri akan mendapatkan kemenangan yang luar biasa, berkah doa Rasulullah SAW : “Ya Alah berikanlah kekuatan kepada orang-orang muslim”, kemudian turunlah surat al-Anfal ayat 9 :

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَٱسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّى مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ مُرْدِفِينَ

(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut”. (QS. al-Anfal : ayat 9).
Akhirnya Allah memberikan pertolongan berupa kekuatan kepada kaum muslimin dan melemahkan kaum musyrikin sebagaimana surat al-Anfal 11 :

إِذْ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ ٱلشَّيْطَٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلْأَقْدَامَ

“(ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu). (QS. Al-Anfal : 11)

Baca Juga: Bacaan Surah Al-Falaq Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia, Berikut Keutamaan Membaca Surah Al-Falaq

Allah mengirimkan rasa ngantuk yang luar biasa akibat hujan yang sedikit, pada waktu itu ada dua orang sahabat yang ditugaskan Rasulullah untuk berjaga malam saking dinginnya cuaca sehingga tanpa terasa pedang yang mereka pegang terjatuh akibat rasa ngantuk yang tak tertahan, kaum muslimin bisa beristirahat tidur dengan pulas, sehingga di esok harinya mereka menyimpan kekuatan yang cukup untuk mengalahkan kaum kafir.

Allah menurunkan air hujan yang sangat lebat di daerah kaum musyrikin, akibat hujan tersebut, kaum musyrikin kondisi tubuhnya terasa lemah terserang demam terkena flue terkena masuk angin dan jalan di daerahnya becek sehingga orang musyrik mereka kesulitan melakukan perjalanan perang dan membutuhkan tenaga ekstra untuk berjalan kaki menuju medan perang.

Ketika perang Badar Alloh mengirimkan 1000 malaikat untuk membantu pasukan muslim, sebagaimana dalam Surat Al-Anfal ayat : 12 :

إِذْ يُوحِى رَبُّكَ إِلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ أَنِّى مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا۟ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۚ سَأُلْقِى فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلرُّعْبَ فَٱضْرِبُوا۟ فَوْقَ ٱلْأَعْنَاقِ وَٱضْرِبُوا۟ مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ

(ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku bersama kamu, Maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, Maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (QS. Al-Anfal : 12)

Makanya ketika berperang beberapa kaum muslimin merasa taajjub/ heran, ketika mereka menghunuskan pedang kepada orang kafir ternyata cukup sekali memukulkan pedang tetapi mampu mengenai membunuh 10 orang kafir, atas bantuan allah berupa malaikat ini sehingga dengan mudah pasukan muslim mengalahkan kaum musyrik.

Dari kisah tersebut dapat diambil suatu hikmah ibarat pada diri kita masing-masing, Orang yang biasa melakukan Istighotsah berarti ia merasa sebagai hamba yang lemah butuh akan Tuhan-nya “annahu ‘abdun dzalilun wa anna robbhu qowiyyun ‘aziz” (dia adalah seorang hamba yang lemah dan sesungguhnya Tuhan-nya adalah Dzat yang Maha Kuat dan Maha Menang), ia mempunyai sifat rendah diri (tawaddlu’). Sebaliknya orang yang tidak pernah melakukan istightsah berarti ia tidak butuh akan Tuhan-nya, ia dikategorikan sebagai orang yang sombong (takabbur), kita diperintah Allah untuk berdo’a, sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an.

Baca Juga: TERBARU: Khutbah Jumat Singkat 27 Agustus 2021 Tema '3 Hikmah Pandemi Covid-19 bagi Seorang Muslim'

Sebagaimana dalam al-Qur’an surat Ghafir / al-Mukmin : 60 :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mukmin : 60).

Juga diperkuat dalam surat al-baqarah 186 :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. al-baqarah 186)
Cerita tentang keampuhan do’a sebagaimana yang dilakukan tiga orang sahabat yang berada dalam gua :

Orang yang menjadi juragan lalu karyawannya pulang tanpa pamit dan belum sampai mendapatkan upah dari juragannya. Lalu atas inisiatif juragan upah karyawan tersebut dibelikan dua ekor kambing. Lama kemudian kambing tersebut berternak menjadi banyak. Suatu ketika karyawan tersebut kembali untuk meminta upah yang belum ia terima dari juragannya. Lalu diperlihatkan beberapa kambing tersebut dan ia disuruh juragannya untuk mengambil semua kambing tersebut tanpa meninggalkan sisa dan meminta imbalan. Juragan tersebut berdo’a. ya Allah seandainya amalku engkau terima, maka sisihkanlah batu ini dari mulut gua. Akhirnya biqudratillahi wa irodatihi dengan seketika batu tersebut menyisih.

Orang yang berbakti kepada orang tuanya.

Suatu ketika ada orang yang sedang mencari kayu di tengah hutan lalu ketika dia pulang membawa kayu, dia bertemu dengan seekor sapi perah yang minta diperah. Kemudian orang tersebut memerahnya lalu dibawa pulang, setibanya di rumah anak dan isterinya tahu kalau orang tersebut membawa susu sapi perah, mereka merengek meminta susu sapi perah tersebut, lalu orang tersebut melarangnya sebelum susu diberikan kepada ibunya.

Sedangkan ibunya pada waktu itu sedang tidur ditungguinya sampai ibunya bangun. Ketika bangun susu itu diminumkannya, setelah itu baru isteri dan anaknya. Dia berdo’a seandainya amalku engkau terima Ya Allah, maka sisihkanlah batu yang ada di mulut gua ini. Akhirnya biqudratillahi wa irodatihi dengan seketika batu itu terseingkir sedikit.

Orang yang menghindari perbuatan zina

“Ya Allah aku dulu adalah seorang yang sangat nakal. Suatu ketika aku akan melakukan perbuatan zina. Disaat aku akan berbuat zina aku teringat engkau dan aku ingat bahwa itu adalah perbuatan yang melanggar agama. Akhirnya aku menghindari perbuatan zina tersebut. Seandainya amalku engkau terima, maka sisihkanlah batu yang ada di mulut gua ini. Akhirnya biqudratillahi wa irodatihi batu tersbut tersisihkan secara sempurna.

Padahal secara kekuatan dan fisik ketiga orang yang berada di dalam gua tersebut mereka tidak akan mampu untuk menyisihkan batu dari mulut gua. Tetapi atas kekuatan doa yang dipanjatkan kepada allah swt, maka semuanya menjadi mungkin.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّهِ …. اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْداً شُكْراً عَلَى مَا اَنْعَمْ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ اَللهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قاَئلِاً عَلِيْماً فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: NU Ponorogo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x