MENAKJUBKAN! Dokter Zaidul Akbar Ungkap Keberkahan Waktu Subuh, Jangan Pernah Dilewatkan!

- 29 September 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi waktu subuh.
Ilustrasi waktu subuh. /free-photos/Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Allah Azza wa Jalla telah menyampaikan bahwa waktu subuh adalah saatnya untuk menunaikan kewajiban kita sebagai hamba-Nya, yaitu mendirikan shalat subuh.

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan(dirikanlah pula) shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’:78).

Sayangnya, masih banyak dari kita yang sulit untuk melaksanakan shalat subuh. Benar-benar dibutuhkan perjuangan ekstra untuk mendirikannya.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs. Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Di samping sebagai kewajiban, ternyata waktu subuh punya keistimewaan lainnya, yang sangat berguna bagi kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh dokter yang juga aktif berdakwah, dr. Zaidul Akbar di unggahan Instagramnya pada 6 Oktober 2020.

Dalam unggahan itu dr. Zaidul Akbar mengawalinya dengan menuliskan pernyataan dari Dr Zabir Rabih, yang mengatakan:

"sungguhnya kortisol yang merupakan aktifitas hormon mulai meningkat seiring dengan masuknya shalat subuh dan terjadi peningkatan tekanan darah. Itulah sebabnya mengapa waktu subuh manusia sangat bersemangat ditambah lagi dengan udara subuh yang penuh kebaikan.

Baca Juga: Diumumkan 1 - 13 Oktober 2021, Penerima KJP Plus Bisa Dapat Dana Rp1 Juta - Rp10 Juta, Cek di JakOne Mobile

Menariknya lagi, pagi adalah saat di mana lapisan ozon menebal, dan penebalan ini mempengaruhi aktifitas jaringan saraf manusia, sehingga sangat cocok digunakan untuk pekerjaan yang mengutamakan pikiran dan akal.

Kemudian, dr. Zaidul Akbar mengatakan bahwa waktu fajar adalah sarana terbaik bagi tubuh untuk memproduksi hormon kortisol, yang meningkatkan frekuensi dan kecepatan detak jantung serta meningkatkan tekanan darah.

“Tubuh memerlukan tambahan energi untuk melakukan aktifitas siang hari. Pada saat matahari terbit, tubuh memerlukan penyesuaian fisik, di antaranya mencairkan endapan lemak pada dinding pembuluh darah setelah kita tidur, sehingga diperlukan bergerak atau olahraga untuk mencairkannya, dan gerakan-gerakan dalam shalat fajar cukup menjadi sarana untuk mencairkan endapan lemak tersebut,” kata dr. Zaidul Akbar.

“Saat kelenjar pineal mengurangi produksi melatonin akibat rangsangan sinar matahari, yang diterima hipotalamus, tubuh memproduksi hormon kortisol yang meningkatkan frekuensi dan kecepatan detak jantung dan meningkatkan tekanan darah ,”sambungnya.

Menurut dr. Zaidul Akbar, shalat ibarat seperti bel aktifitas tubuh, dan "premiere time". Shalat adalah saat awal waktu diperintahkannya shalat tersebut, artinya jika terlambat, akan berkurang manfaatnya ke tubuh. Terlebih jika dilanggar.

Baca Juga: Lindungi Diri dari Gangguan Sihir dan Penyakit ‘Ain dengan Dua Surah Pendek ini, Rutinkan Baca Pagi dan Sore

“Saat diperintah shalat malah tidur atau waktu-waktu dilarang tidur seperti habis subuh, sama juga dengan ibaratnya seseorang melanggar lampu lalu lintas dan marka jalan, efeknya ? Perasan bersalah, ngga nyaman, bahkan "kecelakaan" saat lampu merah diterobos, maka besar kemungkinan tabrakan dengan kendaraan lain,” ujar dr. Zaidul Akbar.

“Maka jika waktu shalat ini dilanggar pasti terjadi ketakseimbangan di otak dan kekacauan sistem organ tubuh kita, Orang yang shalatnya benar, sempurna dan mengikuti petunjuk Rasulullah , bisa dipastikan tubuhnya akan sehat ,raga sehat dan jiwanya pun sehat, karena efek shalat bukan hanya ke raga dengan gerakan, justru malah efek terbesarnya adalah pembinaan jiwa , hati, jadi kalo ada yang hidupnya bermasalah, benerin shalatnya dulu,”lanjutnya di akhir penjelasan tentang keberkahan waktu subuh.

Bagaimana? Masihkah kita rela ketinggalan waktu subuh, yang punya segudang manfaat dan berkah itu? Semoga ulasan ini bermanfaat.***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x