Rajin Baca Alquran tapi Allah Tidak Ridho, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Termasuk 3 Golongan Ini!

- 9 September 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi Alquran
Ilustrasi Alquran /Pixabay/Firas Alkaheel

SEPUTARLAMPUNG.COM – Banyak keutamaan dan keistimewaan bagi mereka yang rajin bahkan bisa menghafal Alquran.

Namun ternyata, ada beberapa orang yang hafal dan rajin baca Alquran tapi Allah tidak ridho padanya. Siapa sajakah mereka?

Sebagaimana diketahui, Al-Quran adalah kitab suci yang memiliki banyak keistimewaan, mulai dari penentram hati, petunjuk jalan yang lurus, obat segala penyakit, hingga pemberi syafa’at bagi siapa yang akrab dengannya.

Begitu istimewanya, satu huruf dari Al-Quran yang kita baca akan diganjar dengan 10 kebaikan. Bayangkan jika kita membaca satu lembar saja setiap hari.

Itulah mengapa banyak yang berlomba-lomba memperbanyak baca Al-Quran. Tak hanya itu, banyak yang mulai tertarik menghafal kalamullah tersebut.

Baca Juga: Kepada Pemilik Rekening BCA dan Swasta: Ingin BSU Kemnaker Tahap 3, 4, dan 5 Cepat Cair? Segera Lakukan Ini

Sayangnya, ada orang yang membaca atau pun menghafal Al-Quran tapi tidak mendapat ridho dari Allah Azza wa Jalla. Bahkan meski orang tersebut sangat rajin membaca Al-Quran sekalipun.

Apa sebabnya orang yang rajin baca Alquran tapi tidak diridhoi oleh Allah? Siapa sajakah mereka?

Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat yang dibagikan melalui kanal YouTube Ceramah Pendek pada 17 Desember 2018 yang berjudul “Awas! Rajin Baca Quran tapi Tak Diridhoi Allah”.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, Alquran bukan hanya sekadar dibaca dan dihafalkan, melainkan perlunya adab dalam mengamalkan Alquran.

"Keberhasilan ahli Al-Quran itu adab. Buka Quran surat ke 35 ayat ke 32," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Kepada Pemilik Rekening BCA dan Swasta: Ingin BSU Kemnaker Tahap 3, 4, dan 5 Cepat Cair? Segera Lakukan Ini

Surah dalam Al-Quran tersebut adalah surah Fatir ayat 32, yang artinya:

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”

"Ada yang rajin baca satu hari satu juz, satu hari satu ayat, satu hari satu surah dan seterusnya. Ada yang rajin menelaah buka tafsir ini dan itu, ada yang rajin menghafalkan MasyaAllah, tapi maaf, apakah semua orang itu dianggap benar ketika berinteraksi dengan Al-Quran? Tidak," terang Ustadz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat menerangkan ada tiga golongan yang tidak akan diridhoi oleh Allah meski rajin membaca Alquran. Mereka adalah:

Baca Juga: UPDATE: Pemilik Rekening BCA dan Swasta Akhirnya Bisa Bernapas Lega, BSU Subsidi Gaji Tahap 3 Bisa Dicairkan

1. Senang baca Al-Quran tapi dzalim

"Rajin baca dia, rajin tapi dzalim. Tidak mampu menempatkan ayat Quran pada tempatnya. Dzalim itu menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Jadi ayat-ayat yang dibaca maupun dihafal tidak dipraktekkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tidak ada adabnya.

2. Senang baca Al-Quran tapi hanya untuk dirinya

Ustadz Adi memberikan contoh seseorang yang sering duduk di masjid dengan membaca dan mengulang hafalan.

Namun, ketika diminta menjadi imam sholat, ia tidak bersedia. Sehingga hal ini disebut paket hemat, karena hanya untuk dirinya belum bisa diberikan untuk orang lain.

3. Senang baca Al-Quran tapi tidak ada perubahan pada dirinya

Salah satu tanda keberhasilan interaksi dengan Al-Quran adalah dapat mengubah pribadi seseorang menjadi lebih baik.

"Jadi jangan bangga kalau anak Anda hafal 30 juz, tapi tidak mengubah perilakunya. Yang fatal itu hafalan banyak, tapi semakin durhaka, ada yang salah itu dalam hafalannya, ada yang keliru," pungkasnya.

Baca Juga: Download Buku Tematik PDF Siswa dan Guru Tema 3 Kelas 2 SD/MI Tugasku Sehari-hari Edisi Revisi 2017

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ciri orang yang sudah dekat dengan Al-Quran adalah terdapat kebaikan pada dirinya, karena Al-Quran mengandung banyak kebaikan.

"Minimal sifatnya lebih tenang, lebih terukur, lebih baik. Lama-lama jadi sopan, adabnya muncul. Kalau ada kebaikan ingin segera dikerjakan, dorongan kebaikannya cepat sekali. Semakin tinggi kecepatan berbuat baiknya ini menandakan semakin besar pengakuannya terhadap Allah Subhanahu Wa Tta'ala dalam perubahan kebaikannya," tutur Ustadz Adi.

Semoga kita semua sebagai umat muslim tidak hanya mampu membaca Al-Quran saja. Tetapi juga mentadaburi serta mengamalkan isinya dengan baik. Sehingga kita tidak termasuk tiga golongan yang merugi.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah