Teks Khutbah Jumat Terbaru 9 Juli 2021, Tema 'Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua': Sarat Pesan dan Hikmah

- 8 Juli 2021, 06:04 WIB
Ilustrasi berbakti pada orang tua
Ilustrasi berbakti pada orang tua /Pixabay/sabinevanerp

“Belum, bahkan sama sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa sakit yang dialaminya saat melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik kepadanya, dan mudah-mudahan Allah membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini dengan balasan yang banyak.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Di antara kisah yang menunjukkan keagungan berbakti kepada ibu adalah kisah seorang laki-laki yang shaleh, yang bernama Bilal al-Khawwash. Ia bercerita: “Suatu ketika aku sedang berada di padang yang dahulu Bani Israil pernah tersesat di sana (sebuah padang yang tandus yang dinamakan Tîh Banî Isrâ-îl, karena kaum Nabi Musa tersebut pernah tersesat di sana selama 40 tahun akibat tidak mengikuti perintahnya).

Baca Juga: Tetap Berbakti Meski Orang Tua Telah Tiada, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan 3 Amalan Terbaik untuk Melakukannya

Tiba-tiba aku mendapati seseorang yang berjalan mengiringiku. Aku mendapatkan ilham bahwa orang itu adalah al-Khadhir ‘alaihissalam. Lalu aku bertanya kepadanya tentang Malik bin Anas. Ia menjawab: “Malik adalah panutan para imam.” Lalu aku bertanya kepadanya tentang asy-Syafi’i. Ia menjawab: “asy-Syafi’i adalah salah seorang awtad (para wali yang berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya kepadanya tentang Ahmad bin Hanbal. Ia menjawab: “Ahmad adalah seorang shiddiq (para wali yang berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya kepadanya tentang Bisyr al-Hafi. Ia menjawab: “Setelahnya, tidak ada orang yang sepertinya.” Lalu aku bertanya kepadanya: Aku bertanya kepadamu demi Allah yang pasti ada-Nya, siapakah Anda ini? Ia menjawab: “Aku adalah al-Khadhir.” Lalu aku bertanya kepadanya: Apakah wasilah amal yang membuatku bisa bertemu anda? Ia menjawab: “Karena engkau berbakti kepada ibumu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Jika berbakti kepada orang tua berpahala sangat agung, maka durhaka kepada keduanya adalah dosa besar. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ الذُّنُوْبِ يُؤَخِّرُ اللهُ مِنْهَا مَا شَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلَّا عُقُوْقَ الْوَالِدَيْنِ، فَإِنَّهُ يُعَجَّلُ لِصَاحِبِهِ (رواه الحاكم)

Maknanya: “Balasan dari setiap dosa akan Allah tangguhkan sesuai dengan kehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah akan mempercepat siksaan bagi pelakunya” (HR al-Hakim).

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah