Bahasa Indonesianya: Nawaitul ghusla li’idil adha sunnatan lillahi ta’ala. Yang artinya, Saya berniat melakukan sunnahnya mandi untuk shalat Idul Adha ikhlas karena Allah ta’ala.
Setelah itu, kita juga disunnahkan berhias dengan pakaian yang bagus (lebih afdhal warna putih) dan memakai wewangian.
Pada pagi hari sebelum shalat Idul Adha, tidak ada kesunnahan makan. Kita disunnahkan makan setelah menunaikan salat.
Bagi bilal yang bertugas, sebelum shalat Idul Adha dimulai, tidak disunnahkan mengumandangkan adzan dan iqamat. Tetapi disunnahkan mengumandangkan kalimat
أَلصَّلاَةُ جَامِعَةٌ atau الصَّلاَةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
Untuk kalimat niatnya makmum shalat Idul Adha adalah:
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِهَِاْ تَعَالَى
Bahasa Indonesianya: Ushalli sunnatan li’idil adha rok’ataini makmuman lillahi ta’ala. Yang artinya: Saya berniat menjadi makmum salat sunnah Idul Adha dua rakaat ikhlas karena Allah ta’ala.
Sedangkan tata cara salat Idul Adha 2 (dua) rokaat adalah rokaat pertama diawali dengan takbirotul ihrom ditambah 7 (tujuh) kali takbir. Sedangkan rakaat kedua sebanyak 5 (lima) kali takbir. Setiap setelah takbir tersebut, baik dalam rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih: