Tata Cara Shalat Gerhana Menurut Kemenag, Jangan Lewatkan Gerhana Bulan Total Hari Ini Rabu, 26 Mei 2021

- 26 Mei 2021, 06:35 WIB
Super blood moon atau gerhana bulan total hari ini Rabu, 26 Mei 2021.
Super blood moon atau gerhana bulan total hari ini Rabu, 26 Mei 2021. /

SEPUTAR LAMPUNG - Salah satu momen langka diperkirakan akan terjadi hari ini Rabu, 26 Mei 2021.

Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan Gerhana Bulan Total atau disebut juga Khusuful Qamar.

Fenomena alam ini tak hanya dapat disaksikan sebagai bagian dari upaya semakin mengagumi ciptaan-Nya, namun juga dapat bernilai ibadah lebih.

Ada sholat sunnah yang bisa kaum muslimin lakukan, yakni sholat gerhana bulan.

Mengingat fenomena alam yang satu ini terjadi dalam suasana pandemi, maka selain melaksanakannya sesuai dengan tuntunan syariat, juga perlu memperhatikan aspek protokol kesehatan.

Baca Juga: Hati-Hati! Jangan Pernah Dianggap Enteng, Berikut Deretan Penyakit yang Mengintai Jika Keseringan Pegal Linu!

Sebagamana diketahui, berdasarkan data astronomi, gerhana bulan itu akan terjadi pada hari Rabu, 26 Mei 2021 yang diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18.09-20.51 WIB.

Menanggapi hal tersebut, Kamaruddin Amin yang merupakan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama mengimbau umat Islam agar melakukan salat sunnah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Adapun tata cara melaksanakan saat gerhana bulan adalah sebagai berikut, seperti Pikiran-Rakyat.com kutip dari lama resmi Kementerian Agama Republik Indonesia:

Salat gerhana bulan ini diawali dengan niat bersamaan dengan Takbiratul Ihram, niat salat gerhana bulan atau salat khusuf adalah sebagai berikut

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Usholli sunnatan khusufi rak'ataini imaaman/makmuman lillahi ta'ala.

Baca Juga: 6 Link Nonton Live Streaming Gerhana Bulan Total Rabu, 26 Mei 2021, Klik Disini dan Catat Lokasi Puncak Gerhan

Niat tersebut berarti, "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Selanjutnya, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah diikuti dengan membaca surat Al-Qur’an dengan jahar (dikeraskan suaranya, bukan lirih). Kemudian dilanjutkan dengan rukuk dengan membaca tasbih dan kemudian i’tidal.

Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, tetapi dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama, karena langsung membaca Surat Al-Fatihah kembali diikuti dengan bacaan surat Al-Qur’an kembali.

Setelah itu, baru dikuti rukuk dengan membaca tasbih dan itidal yang kedua dengan membaca doa i’tidal.

Rangkaian setelah ini adalah sujud dengan membaca tasbih, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dengan membaca tasbih lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Kemudian salat diakhiri dengan tahiyat dan salam.

Baca Juga: Mantan Pilot Israel Akui Menyesal Telah Serang Palestina dan Merasa Dipekerjakan sebagai Seorang Teroris

Setelah rangkaian shalat dilaksanakan, imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar wabah Covid-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah.

Untuk memberikan rasa aman kepada umat Islam dalam menyelenggarakan Salat Gerhana Bulan, sekaligus upaya mencegah penyebaran virus Covid-19, Kemenag memberikan panduan khusus bagi penyelenggaraan Salat Gerhana Bulan saat pandemi:

1. Salat Gerhana Bulan di daerah yang tergolong Zona Merah dan Zona Oranye agar dilakukan di rumah masing-masing.

2. Salat Gerhana Bulan dapat diadakan di masjid atau lapangan yang berada pada daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, baik zona hijau maupun zona kuning, yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

3. Dalam hal Salat Gerhana Bulan dilaksanakan di masjid atau lapangan, harus memperhatikan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan jemaah yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar dapat menjaga jarak antar shaf dan antar jemaah.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat,com dengan judul "Gerhana Bulan Total Rabu 26 Mei 2021, Simak Tata Cara Shalat Gerhana Menurut Kemenag".

Kemudian jemaah yang hadir harus memakai masker dengan sempurna dan sesuai ketentuan yang berlaku, baik di masjid maupun di lapangan.

Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di setiap pintu masuk.

Khusus bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri Salat Gerhana Bulan.***(Ayu Nur Anjani/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah