Apakah Puasa Syawal Harus Berturut-turut? Berikut Penjelasan dan Tata Caranya

- 14 Mei 2021, 06:47 WIB
Berikut keutamaan puasa Syawal
Berikut keutamaan puasa Syawal /Freepik/miltsova

SEPUTAR LAMPUNG - Saat ini umat Muslim memasuki bulan Syawal 1442 H/2021 yang mana di bulan tersebut ada keutamaan yang bisa dicapai untuk menyempurnakan ibadah puasa, setelah menunaikan kewajiban puasa di bulan Ramadhan.

Allah menjanjikan pahala yang sangat besar, bagi orang yang benar-benar ikhlas dalam menjalankan puasa Syawal 1442 H.

Perintah melakukan puasa Syawal disebutkan dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai Rp300 Ribu Diperpanjang Hingga Juni, Berikut Syarat dan Cara Cek Apakah Anda Termasuk

Dalam pelaksanaan ibadah puasa Syawal, umat muslim dianjurkan untuk bersegera dalam pelaksanaannya. 

Yang artinya semakin cepat ditunaikan akan lebih baik, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:

Berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah: 48)

Namun jika memang terdapat uzur untuk bisa bersegera berpuasa, maka puasa Syawal bisa dilaksanakan kapan pun sepanjang bulan Syawal.

Apakah puasa Syawal harus berturut-turut?

Dikutip Seputar Lampung dari laman Rumasyho, Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menurut ulama Syafi’iyah, puasa enam hari di bulan Syawal disunnahkan berdasarkan hadits di atas. Disunnahkan melakukannya secara berturut-turut di awal Syawal."

"Jika tidak berturut-turut atau tidak dilakukan di awal Syawal, maka itu boleh. Seperti itu sudah dinamakan melakukan puasa Syawal sesuai yang dianjurkan dalam hadits. Sunnah ini tidak diperselisihkan di antara ulama Syafi’iyah, begitu pula hal ini menjadi pendapat Imam Ahmad dan Daud.” (Al-Majmu’, 6: 276)

Dengan demikian puasa Syawal boleh dilaksanakan dengan tidak berturut-turut, lagi-lagi jika terdapat uzur dalam melakukannya. Namun lebih afdhal jika dilakukan berturut-turut dan di awal bulan Syawal kecuali pada hari Idul Fitri.

Baca Juga: Cara Dapat BLT UMKM Rp1,2 Juta Jika NIK KTP Tidak Ada di eform.bri.co.id/bpum

Apakah boleh melaksanakan puasa Syawal sementara masih memiliki hutang puasa?

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Barangsiapa mempunyai qodho’ puasa di bulan Ramadhan, lalu ia malah mendahulukan menunaikan puasa sunnah enam hari Syawal, maka ia tidak memperoleh pahala puasa setahun penuh."

"Karena keutamaan puasa Syawal (mendapat pahala puasa setahun penuh) diperoleh jika seseorang mengerjakan puasa Ramadhan diikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Dalam kondisi tadi, ia tidak memperoleh pahala tersebut karena puasa Ramadhannya belum sempurna.”

Kesimpulan, menurut pendapat yang lebih kuat –sebagaimana dijelaskan di atas-, jika ia mendahulukan puasa enam hari di bulan Syawal dari qodho’ puasa, maka puasanya tetap sah.

Hanya saja pahala puasa setahun penuh yang tidak ia peroleh karena puasa Ramadhannya belum sempurna. Jadi lebih baik dahulukan qodho’ puasa daripada puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Rumasyho.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x