لاتزال أمتي بخير ما عجلوا الإفطار وأخروا السحور
Artinya, “Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur,” (HR Ahmad).
Ketiga, tidak berbohong dan berkata kotor. Puasa pada hakikatnya tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga menahan diri kita untuk tidak mengerjakan perbuatan maksiat dan munkar. Itulah esensi dasar puasa. Karenanya, tidak dibenarkan berbohong dan berkata kotor.
Orang yang puasa, namun maksiatnya masih tetap jalan dan suka bohong, berkata kotor lagi kasar, Allah SWT tidak akan menerima puasanya. Puasanya menjadi percuma dan sia-sia. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis:
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Artinya, “Orang yang tidak meninggalkan berkata dusta dan berbuat dusta, maka Allah tidak peduli dengan haus dan lapar yang dia tahan,” (HR Al-Bukhari).
Demikianlah tiga kesunahan yang perlu dibiasakan di bulan Ramadhan. Semoga dengan merutinkan tiga hal tersebut, puasa kita semakin berkah dan diterima Allah SWT. Wallahu a’lam.***