Cerita Inspiratif Ramadhan 1442 H/2021: Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Semut yang Sayang Kepada Rakyatnya

- 29 Maret 2021, 10:40 WIB
Semut.
Semut. //Pixabay / Josch13

Sesuai dengan judulnya, cerita ini mengulas tentang tugas pemimpin. Sebagai agama yang kaffah, Islam tentu saja memiliki tuntunan lengkapnya. Berikut kisah selengkapnya:

Baca Juga: Update Info Lampung Senin, 29 Maret 2021: Keamanan Gereja Diperketat, Hingga Proyek Bay City Menelan Korban

Di zaman seperti ini kita merindukan pemimpin yang sangat sayang kepada rakyatnya. Pemimpin yang amanah dan punya visi untuk menebar kebaikan, kasih sayang bukan kebencian dan ketakutan. Pemimpin yang seperti ini akan menjadikan negara menjadi bekah. Keberkahan akan melindungi semua dan hilangnya fitnah, berkurangnya musibah, hingga penuh dengan keamanan dan ketertiban. Hal ini seperti pelajaran yang dapat diambil dari zaman para nabi dan orang-orang saleh.

Para pembaca yang budiman kembali lagi penulis hadir untuk berbagi tentang pencerahan. Sudah menjadi sejarah peradaban manusia ada dalam kehidupan itu tokoh protaganis ada juga tokoh antagonis. Keadilan akan berhadapan dengan kemungkaran. Kejujuran berhadapan dengan kebohongan. Kasih sayang berhadapan dengan kesombongan. Orang sombong itu dinamakan Batharulhaq Wa ghamtunnas artinya orang yang tidak mengakui kebenaran dan menyepelekan manusia yang lain. Orang sombong biasanya karena punya kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan orang lain. Bisa jadi ia lebih cantik atau tampan, mempunyai kelebihan harta, Kedudukan tinggi atau tahta. Bahkan pelajaran yang paling berharga orang sombong itu lahir karena tidak pernah menderita, seperti kisah Firaun yang tidak pernah sakit selama hidupnya.

Berbeda dengan Nabi Sulaiman yang punya ilmu luar biasa, harta banyak, bahkan kerajaan zaman itu tidak ada yang mengalahkannya. Tidak ada terbersit sedikitpun kesombongan. Ia selalu bersyukur dengan nikmat yang ada. Dia pun sangat respek dengan seruan Ratu Semut yang sedang menyayangi rakyatnya. Hal ini terdapat dalam Alquran Surat An-Naml ayat 17-19.

Baca Juga: Contoh Materi Kultum Singkat Hari Kedua Ramadhan 1442 H/2021: Cara Menjadi Pribadi yang Bertaqwa

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَـٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ [٢٧:١٧]

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌۭ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَـٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَـٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ [٢٧:١٨]

Ketika mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah