Materi Khutbah Jumat Singkat 12 April 2021: 2 Pesan di Balik Hikmah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

- 9 Maret 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi masjid.
Ilustrasi masjid. /chiplanay/Pixabay /

Kita harus menghindari arus pemikir yang hanya membanggakan akal dengan mengesampingkan kekuatan Allah yang lain. Karena tidak mustahil jika pola pikir demikian dilestarikan akan menjadikan ajaran agama yang tidak cocok dengan akal akan ditolak dan diingkari, na’udzubillahi min dzalik.

Padahal model demikian adalah cara pandang iblis. Iblis itu disifati dengan:

أَوَّلُ مَنْ قَاسَ الدِّيْنَ بِرَأْيِهِ

Artinya: Makhluk yang pertama kali mengukur kebenaran agama dengan akalnya sendiri.

Kedua, sebelum Nabi Muhammad menghadap Allah SWT (Mi’raj), beliau dibedah dadanya, dibersihkan hatinya meskipun hati Nabi sebenarnya sudah pasti bersih karena beliau ma’shum (suci dari dosa). Sebagaimana yang ditulis pengarang Simthut Durrar, Habib Ali Al Habsyi:

وَمَا أَخْرَجَ الْلأَمْلَاكُ مِنْ قَلْبِهِ أَذَى وَلَكِنَّهُمْ زَادُوْهُ طُهْرًا عَلَى طُهْرٍ

Artinya: Malaikat tidak menghilangkan kotoran dari hati Nabi, tetapi agar hati yang suci semakin menjadi suci.

Pembersihan hati ini dilakukan sebelum Rasulullah menerima tugas shalat lima waktu. Ini juga pelajaran bagi kita sebagai umatnya yang banyak dosa bahwa saat akan menghadap Allah SWT hendaknya lebih dahulu kita bersihkan hati kita masing-masing.

Maksudnya, apabila kita shalat harus dimulai dengan hati yang suci, khusyu’ tidak memikirkan bab dunia.

Sampai Allah SWT berfirman menggunakan lafadz " أَقِيْمُوْا الصَّلَاةَ " tidak " اِفْعَلُوْا الصَّلَاةَ ". Iqâmatusshalâh tidak sama dengan fi’lusshalâh. Fi’lusshalâh yang penting melakukan rukun dan syarat shalat sudah disebut fi’lusshalâh. Tetapi Iqâmatusshalâh yang maknanya adalah:

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: jatim.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah