Network
SEPUTAR LAMPUNG - Bagi umat Muslim, sumber pijakan dan pedoman hidupnya tidak hanya bersumber dari Alquran, namun juga hadist.
Sama halnya dengan Alquran, hadist pun kerap memberi jawaban sekaligus penjelasan tentang berbagai fenomena yang dihadapi umat manusia di muka bumi.
Termasuk soal panas esktrem yang kerap dirasa oleh orang-orang khususnya saat musim panas.
Terkait dengan rasa panas, dan juga dingin yang bisa sangat menyengat ini, ternyata ada sebuah Hadist shahih yang relevan.
Baca Juga: Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat, Dipancarkan Cahaya Untuknya di antara Dua Jumat
Yakni saat neraka mengadu pada Allah karena merasa gabut (istilah anak zaman sekarang ketika tidak ada yang kerjakan).
Neraka masih 'nganggur', tidak ada yang dikerjakan karena isinya masih kosong sehingga sebagian dirinya memakan sebagian yang lain.
Maka neraka mengadu pada Allah sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori 3020 yang isinya sebagai berikut:
Baca Juga: Covid-19 Semakin Merajalela, Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Pemburu Covid-19, Ini Rincian Tugasnya
"Neraka mengadu kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku, sebagian dariku memakan sebagian yang lainnya", maka diberi izin baginya untuk mengeluarkan dua kali hembusan napasnya; sekali di musim dingin dan yang sekali lagi di musim panas. Maka yang sangat dingin yang kamu jumpai di musim dingin bersumber darinya. Dan panas yang amat terik yang kamu jumpai di musim panas, bersumber dari panasnya".
Hembusan uap neraka inilah yang kemudian kita rasa sebagai panas yang sangat terik di saat musim panas, juga dingin yang sangat menggigil saat musim dingin.
Panas yang sangat terik ini oleh sebagian orang Indonesia sering diistilahkan dengan 'neraka bocor'. Panasnya bisa membuat pusing saat beraktivitas di luar dan membuat cepat dehidrasi.
Kalau uapnya saja sudah begitu menyiksanya, bagaimana dengan panas aslinya. Selain panas, neraka ternyata juga memiliki rasa dingin. ***
