SEPUTAR LAMPUNG - Islam adalah agama yang kaffah dan rahmatan lil 'alamin.
Islam sangat menjunjung tinggi dan menghargai hak-hak setiap makhluk di muka bumi, terlebih umat manusia.
Keadilan ditegakkan dengan seadil-adil dalam relasi pria-wanita, rakyat-penguasa, hingga orang tua dan anak.
Ada hak dan kewajiban yang proporsional. Dan Islam tidak condong kepada salah satunya yang mengarah pada kezaliman.
Seperti dalam konteks hubungan orang tua dan anak. Sebagaimana diketahui, selama ini begitu teramat sering kita dengar istilah 'anak durhaka'. Yakni anak yang bersikap kurang baik bahkan zalim kepada orang tuanya.
Baca Juga: WARNING! Persentase Kematian Akibat Covid-19 di Lampung Lampaui Rata-rata Nasional Bahkan Dunia
Jarang kita dengar, atau lebih sedikit kita dengar, istilah 'orang tua durhaka'. Nyatanya, dalam Islam istilah ini juga ada bahkan sejumlah landasan hukumnya sangat kuat dan banyak. Salah satunya seperti diuraikan dalam kisah berikut.
Suatu hari, ada seorang laki laki menemui Umar bin Khatab untuk mengadukan perihal kedurhakaan anaknya. Umar lalu memanggil anak tersebut, dan menegur perbuatannya, setelah ditegur, anak tersebut bertanya kepada Umar, "Wahai Amirul Mukminin, bukankah anak memiliki hak atas orang tuanya?” Umar menjawab ; "Benar..!!" Lantas anak tersebut bertanya ; "Apa hak seorang anak?" Lalu Umar pun menjawab ; “Memilihkan calon ibu yang baik untuknya, memberikan nama yang baik, dan mengajarinya Al-Qur'an" Kemudian si anak tersebut berkata; "Wahai Amirul Mukminin, ayahku tidak pernah melakukan satu pun dari apa yang tuan sebutkan itu. Ibuku wanita berkulit hitam bekas budak beragama majusi. la menamakanku Ju'lan (tikus atau curut), dan dia tidak mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur'an".
Mengetahui jawaban si anak, Umar pun mendekati orang tua itu dan berkata; "Engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu, padahal engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu. Engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk kepadamu" Mendengar jawaban dari Umar, laki laki tersebut pun meminta maaf kepada anaknya dan berjanji akan mendidiknya dengan baik.