Khutbah Jumat Singkat Tema Mewaspadai Bentuk-bentuk Korupsi, Termasuk Suap dan Bahayanya

- 26 November 2020, 11:05 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat.
Ilustrasi khutbah Jumat. /Simon Berger/Unsplash

“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram…” (HR. Bukhari-Muslim)

Pada hakikatnya, hati nurani setiap orang sejatinya akan menolak sesuatu yang haram. Kecuali nurani yang sudah tertutupi oleh gelapnya maksiat dan dosa, hingga tidak ada celah sedikitpun untuk dapat dimasuki oleh cahaya hidayah. Untuk itulah, perlu bagi setiap muslim menanamkan dalam diri untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang mengarah pada perilaku korupsi.

بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ

Khutbah kedua

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Sudah saatnya kita menghindari segala bentuk yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatan korupsi, seperti khianat, ghasab, mencuri, memakan sesuatu yang haram maupun yang subhat, menerima suap untuk memilih paslon tertentu dalam sebuah pilkada atau pemilihan umum lainnya (money politic), kebiasaan titip absen bagi mahasiswa, suka berbohong dan menang sendiri.

Baca Juga: Doa agar Dicukupkan Rezeki, Baca Ketika Berangkat dan Pulang Kerja

Sebaliknya marilah kita meningkatkan akhlakul karimah seperti berlaku jujur, menunaikan janji, memiliki sifat amanah, mampu menjaga kepercayaan orang lain, berbuat adil, melakukan amar ma’ruf nahi munkar, bekerjakeras, berani mengakui kesalahan, dan menumbuhkan sikap empati. Semoga kita tergolong menjadi orang-orang yang jujur, sehingga dijamin oleh Allah sebagai penghuni Surga, sebagaimana dalam sebuah hadis:


عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا . وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ . وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong” (HR. Muslim).

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x