Naskah Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: Sehat Menjadi Nikmat Allah yang Terbesar

28 November 2022, 19:10 WIB
Naskah Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: Sehat Menjadi Nikmat Allah yang Terbesar /dsandzhiev/pixabay/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut teks khutbah Jumat edisi 2 Desember 2022 paling menyentuh hati, terbaru, singkat, dan sesuai dengan pembahasan minggu ini.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada 2 Desember 2022.

Agama Islam telah mengajarkan kita semua untuk selalu hidup bersih dan sehat sesuai ajaran Islam. Hidup sehat merupakan salah satu cara untuk mencapai kehidupan yang bahagia, berkah, bermanfaat dan tentram sejahtera.

Baca Juga: 2 SMA Unggulan di Kabupaten Pacitan yang Masuk TOP 1000 Sekolah Terbaik, Cek Skor, Ranking dan Akreditasi

Pola hidup sehat adalah suatu bagian yang harus dan mutlak bagi seluruh umat Muslim. Cara hidup sehat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang patut untuk ditiru, dicontoh dan dicoba, serta diterapkan.

Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari

Sedangkan, penyakit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dapat mengganggu kinerja seseorang dalam beraktivitas.

Namun, penyakit tidak hanya melukai fisik saja, ada juga yang bisa melukai hati orang tersebut.

Seperti diketahui, hati memiliki peranan sangat penting, sebab amalan apapun yang dilakukan oleh seseorang, tidak akan diterima tanpa peranan amalan hati.

Dendam merupakan penyakit jiwa yang paling sering di derita tanpa disadari oleh manusia.

Hal tersebut ditandai dengan perasaan tidak senang atau sakit hati kepada orang lain.

Baca Juga: Bantuan KJP Plus Desember 2022 Hanya Cair ke Siswa yang Penuhi 7 Syarat Ini, Segera Lapor Jika Dana Belum Cair

Adanya referensi materi khutbah di minggu kedua pada 2 Desember 2022, diharapkan bisa dipahami dengan baik. Silahkan catat dan pelajari poin-poin penting.

Untuk lebih lanjut, berikut khutbah Jumat bertema, ‘Sehat Menjadi Nikmat Allah yang Terbesar Manusia’ disampaikan oleh Cristoffer Veron P, Anggota Grup Jaringan Anak Panah, Alumnus SMK Muhammadiyah 1 Kota Yogyakarta, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman suaramuhammadiyah.id.

Khutbah Pertama

اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ

Sidang Jumat yang terhormat

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi atas persembahan nikmat sehat yang kini tengah kita rasakan dalam pekik Covid-19. Melalui percikan nikmat sehat-Nyalah kita dapat terbebas dari serangan Covid-19 sehingga mampu menunaikan salat Jumat dengan khusyuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi Muhammad SAW, sang patron kemanusiaan yang perangai-perangainya dapat dibingkai dan dijadikan mata air keteladanan agar termanifes insan mencerahkan semesta.

Sidang Jumat yang terhormat

Kehidupan telah bertransformasi menjadi kegetiran. Ia muncul atas terjadinya peristiwa mengerikan. Boleh jadi peristiwa itu diangkat atas perestuan Ilahi untuk menyadarkan alam pikir manusia agar senantiasa ingat kepada-Nya. Serpihan ragam peristiwa selalu membawa ‘ibrah dan tamsil berharga untuk kita jadikan bahan kontemplasi diri agar tidak terjebak dalam sangkar-besi kesilauan duniawi.

Baca Juga: 5 SMA Terbaik di Kabupaten Nganjuk Berdasarkan Nilai UTBK 2022 Versi LTMPT, Lengkap dengan Ranking Nasional

Covid-19 menjadi bukti dari pantulan kegetiran itu. Semula kita tak percaya, namun dengan berjalannya waktu dan satu per satu orang-orang terkasih di sekitar kita wafat karena Covid-19. Memberikan bukti nyata jika kejadian ini sungguh benar adanya, tidak konspirasi. Hanya dengan serangan Covid-19, dunia murung dan sistem kehidupan kita berubah secara komprehensif.

Dalam masa ini, segelintir dari kita banyak mengalami penurunan kondisi tubuh (sakit). Sakit kian merebak luas. Mungkin barangkali baru di era ini terjadi ‘sakit berjemaah’. Dikatakan demikian karena hampir atau bahkan seluruh anggota keluarga tertimpa sakit. Dan jenis penyakitnya pun hampir paralel: demam, flu, diare, pusing, nyeri sendi, dan sebagainya.

Ketika kita sakit, hal yang terbayang dalam alam pikir kita: “Kapan bisa sembuh?” Ini menjadi pertanyaan umum dari kita tatkala sakit. Namun, pernahkah kita mengubah pertanyaan itu dengan sebuah pernyataan: “Betapa agungnya nikmat sehat yang diberikan Allah kepadaku?” Pernyataan ini akan menghunjam jiwa kita yang selama ini melupakan nikmat tersebut. Nabi akhir zaman bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Artinya: “Ada dua nikmat yang terlupakan (manusia lari daripadanya) yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari).

Sidang Jumat yang terhormat

Nikmat sehat menjadi nikmat Allah yang terbesar setelah nikmat keselamatan (Islam). Selama ini, sadarkah kita bahwa setiap hari Dia membentangkan nikmat sehat kepada kita dengan memberikan oksigen (O2) secara gratis. Bayangkan jika hidup tanpa oksigen, apa yang akan terjadi dengan kita? Hal tersebut mengingatkan kita pada orang-orang yang kalang kabut mencari tabung oksigen untuk bisa menyelamatkan nyawa keluarga yang kini tengah terbaring lemah di bangsal UGD maupun ICU akibat terpapar Covid-19.

Dikala kita sakit, barulah ingat betapa mahalnya nikmat sehat. Namun, dikala sehat kita justru melupakan waktu luang untuk bersyukur. Ini adalah keanehan yang benar-benar terjadi pada makhluk berakal budi. Kita menjadi insan dungu dengan tidak cendekia dan arif dalam mensyukuri nikmat Allah. Dia menyatakan jika,

وَقَلِيلٞ مِّنۡ عِبَادِيَ ٱلشَّكُورُ

Artinya: “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (Qs Saba’ [34]: 13).

Benarlah yang dilukiskan-Nya berkelindan dengan kenyataan sesungguhnya. Artinya, sedikit sekali kita yang mau bersyukur atas nikmat-Nya. Boleh jadi atas kelantaman meremehkan nikmat-Nya itu, dihantamlah deret penyakit agar kita sadar sebagai makhluk daif yang tidak memiliki kekuatan apapun kecuali Dia. Karenanya penting sekali kita untuk bersyukur supaya Dia menambah (nikmat) kepada kita, demikianlah sumpah Allah dalam Qs Ibrahim [14]: 7.

Walaupun sakit dan sehat berkorelasi dengan kekuasaan-Nya, namun manusia wajib berusaha agar teraktualisasikan hidup yang sehat. Kesehatan itu penting, tanpa sehat maka hidup tak berarti. Karena sehat itu menyenangkan dan senang itu merupakan sayap dari menyehatkan.

Baca Juga: 7 SMA Unggulan di Kota Cimahi, Masuk TOP 1000 Sekolah Terbaik LTMPT 2022, Sekolah Favoritmu Masuk Daftar?

Menjalani kehidupan di dunia ini tanpa sehat, seperti lost everything. Lindungilah tubuh kita dari segala hal yang berpotensi dapat mendatangkan benih penyakit. Sudahilah mengonsumsi hal-hal yang merusak jaringan tubuh. Tahanlah diri kita dengan nafsu duniawi yang melampaui. Dekonstruksilah pola hidup kita sekarang juga agar tercipta hidup sehat lahir-batin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sidang Jumat yang terhormat

Selaku khatib sekali lagi saya menyeru untuk mensyukuri nikmat sehat ini. Sebuah nikmat nian glamor di alam raya, mengalahkan keglamoran seorang YouTuber sekalipun.

Sekali jatuh sakit, niscaya kita langsung berlomba-lomba mencari nikmat itu agar tubuh dapat sehat kembali. Semoga momentum Covid-19 ini dapat memberikan sesanti untuk menyadarkan kita supaya menjadi insan yang gemar bersyukur sepanjang hayat atas bentangan nikmat-nikmat-Nya, wabil khusus nikmat sehat yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah (HR Tirmidzi). Amien.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالعَافِيَةَ وَالْمُئَافَدَةِدَائِمَةً فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَالْفَوْزُبِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاتِ مِنَ النَّارِ

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 
Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler