SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut ini teks naskah khutbah Jumat terbaru jelang peringatan Maulid Nabi pada 7 Oktober 2022 dengan tema Mencintai Nabi Muhammad SAW.
Seperti diketahui, menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, peringatan Maulid Nabi SAW jatuh pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
Teks naskah khutbah Jumat ini bisa dijadikan referensi bagi khatib yang bertugas pada salat Jumat.
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai rahmatan lil alamin.
Rahmatan lil alamin menunjukkan bahwa kehadiran Rasulullah SAW mewujudkan rasa kedamaian dan ketentraman bagi alam semesta dan manusia tanpa membedakan agama, suku, serta ras.
Banyak kisah yang mengatakan bahwa hingga akhir hayatnya, Nabi Muhammad SAW masih terus memikirkan umatnya.
Hal itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW begitu mencintai umatnya.
Lalu sudahkah kita sebagai umatnya mencintainya?
Baca Juga: Ini Kumpulan Puisi untuk Peringati Hari Guru Sedunia 5 Oktober 2022 Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Dilansir dari Tebuireng Online, berikut teks naskah khutbah Jumat edisi Maulid Nabi pada 7 Oktober 2022 dengan tema 'Mencintai Nabi Muhammad SAW' yang disusuh oleh KH. Maghfur ‘Aly Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Darul Falah III:
Khutbah Pertama
اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
Kami berwasiat kepada diri saya sendiri dan kita bersama yang hadir. Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah, dengan menjalakan perintah-perintahnya serta menjauhi larangan-larangannya.
Allah berfirman :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al-Maidah: 3)
Maka umat muslim wajib merasa bangga dengan Islam sebagai agamanya dan Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabi dan panutannya. Kita wajib menyukuri atas diutusnya Nabi Muhammad kepada kita (umat muslim), juga kepada umat manusia sebagai rahmatan li al-‘alamin. Sebagaimana dalam firman-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagai seluruh alam. (Q.S. Al-Anbiya’: 107)
Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Beliau merupakan sebaik-baik putra Adam. Yang kelak akan diberi panji-panji kemuliaan dan telaga Kaustar. Karena itu, kita sebagai umat Islam wajib mencintai beliau lebih besar daripada cinta kita kepada anak, harta, dan orang tua kita.
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ»
Dari Anas, rasul berkata: “Tidak (sempurna) beriman di antara kalian hingga mencintai aku melebihi diri kalian sendiri, anak, orang tua, dan seluruh manusia”.
Ditambah hadits di bawah ini:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ: حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو عَقِيلٍ زُهْرَةُ بْنُ مَعْبَدٍ، أَنَّهُ سَمِعَ جَدَّهُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ هِشَامٍ، قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ، فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لاَ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ» فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: فَإِنَّهُ الآنَ، وَاللَّهِ، لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الآنَ يَا عُمَرُ
Dari Yahya ibn Sulaiman, dari Ibn Wahab, dari Haiwah, dari ayahnya ‘Uqail (Zuhrah ibn Ma’bad), ia mendengar dari kakeknya (Abdullah ibn Hisyam), kakeknya berkata : kita bersama Nabi, dan beliau sedang memegang tangan Umar ibn Khattab. Kemudian Umar berkata kepada nabi: “Ya Rasulallah. Saya mencintai anda melebihi apapun, kecuali diri saya sendiri”. Nabi pun menanggapi: “Demi Allah, Belum. Sampai aku engkau cintai melebihi dirimu sendiri”. Umar menyahuti: “Demi Allah, sekarang saya mencintai anda melebihi diri saya sendiri”. Rasul berkata kepadanya: “Umar, sekarang lengkap imanmu”.
Dengan demikian, nilai iman kita tergantung cinta kita kepada Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam. Karena dengan mencintai Rasulullah berarti kita juga telah mencintai Allah subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran: 31)
Lalu bagaimana kita mengungkapkan rasa cinta kita kepda Nabi Muhammad? Sholawat merupakan salah satu caranya. Rasul bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat (berdo’a) kepadanya sepuluh kali.
Khutbah Kedua
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Demikian teks khutbah Jumat terbaru edisi jelang Maulid Nabi pada 7 Oktober 2022 dengan tema Mencintai Nabi Muhammad SAW.***