Khutbah Jumat 12 Agustus 2022 Spesial HUT RI ke-77, Tema: Tingkatkan Iman dan Amal Jelang Akhir Tahun

11 Agustus 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat, 12 Agustus 2022. /Pixabay/Abdullah Shakoor /

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut teks Khutbah Jumat singkat 12 Agustus 2022 spesial HUT RI ke-77, tema Tingkatkan Iman dan Amal Jelang Akhir Tahun.

Bagi anda yang bertugas sebagai khutbah Jumat pada 12 Agustus 2022, bisa catat dan pelajari materi khutbah Bulan Muharram 1444 H.

Tidak terasa sudah berada di pertengahan tahun, manusia disibukkan dengan berbagai aktivitas yang padat dan itu membuat lupa akan kewajibannya sebagai seorang Muslim.

Pekerjaan dan hiburan salah satu aktivitas seseorang yang kerap kali dilakukan, namun harus diimbangi dengan kewajiban utama, yakni beribadah dan terus menebar kebaikan jelang akhir tahun.

Baca Juga: 9 Jam Geledah Rumah Ferdy Sambo, Polisi Bawa Kotak Hitam Misterius, Putri Candrawathi Hanya Menangis di Kamar

Seperti diketahui, orang baik acapkali diuji dengan beragam musibah atau masalah yang membuat Iman dan Taqwa mulai goyah, serta mudah kembali jalan yang salah.

Semua itu, karena godaan setan yang membisikkan keburukan, kedengkian, dan menghasut seseorang untuk berbuat jahat.

Selanjutnya setan akan selalu membisikkan kejahatan ke dalam dada, karena dari dada, lintasan pikiran, keinginan, kemauan dan niat muncul.

Setan lalu menetap di dada, tinggal dalam hati, dan berjalan di aliran darah. Ia berasal dari golongan jin.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon HUT Kabupaten Ponorogo pada 11 Agustus 2022 dan Kata Ucapan Selamat Hari Jadi ke-526

Sudah seharusnya manusia memanfaatkannya waktu di pertengahan tahun yang mana sebentar lagi tahun ini akan segera berakhir.

Contoh materi khutbah Jumat terbaru pada 12 Agustus 2022 memudahkan para petugas khutbah jumat dalam membawakan materi, karena materi kali ini sangat mudah dipahami, jelas, dan ringkas.

Untuk lebih lanjut, berikut khutbah Jumat spesial HUT RI ke-77 bertema, ’Tingkatkan Iman dan Amal Jelang Akhir Tahun,’ sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman pwmu.co, disusun oleh Muhammad Roissudin MPd, Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Waktu berjalan demikian cepat. Seakan tak terasa ketika detik berganti, menit berlalu, jam demi jam kita lewati. Maka hari berganti hari, bulan berganti bulan. Dan tidak terasa kita telah memasuki berada di tahun 2022.

Marilah kita senantiasa menjadi Muslim yang bijak dalam menunaikan segala aktivitas sehingga waktu yang berlalu menjadi sebuah ikhtiar bernilai Ibadah, senantiasa pandai ber-muhasabah, menghitung apakah aktivitas kita bernilai pahala ataukah sebaliknya bernilai mudharat dan kemaksiatan.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Dinilai Kurang Kooperatif saat Diminta Keterangan, Putri Candrawathi Terancam Diabaikan LPSK

Sebagaimana telah diingatkan Khalifah Umar bin Khattab mengingatkan kepada kita,

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا

Hitung-hitunglah diri kalian sendiri sebelum kalian dihitung (di akhirat nanti)

Meski ada target baru di tahun mendatang sebagai resolusi hidup, sesungguhnya muhasabah bagi seorang Muslim tak perlu menunggu pergantian tahun. Muhasabah adalah keniscayaan bagi orang-orang yang beriman, dalam berbagai kesempatan. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Hasyr: 18)

Seluruh ulama mufassirin sepakat bahwa ghad pada ayat ini maksudnya adalah akhirat. Sehingga muhasabah kita yang paling utama adalah terkait dengan apa yang sudah kita lakukan untuk akhirat nanti; apa yang kita persiapkan untuk hidup setelah mati.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan, Muslim yang cerdas adalah yang paling sering melakukan muhasabah. Tentang apa yang akan disiapkan menghadapi hidup setelah mati.

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ

Orang yang cerdas adalah orang yang menyiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian. (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Baca Juga: Per 11 Agustus 2022, Dana PIP Sudah Cair ke 11,4 Juta Siswa SD-SMK, Cek Rekening BRI dan BNI Sekarang!

Dalam hadits yang lain, seorang Anshar pernah bertanya kepada Rasulullah tentang Mukmin yang paling cerdas, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling banyak baik persiapannya menghadapi kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang paling cerdas.” (HR Ibnu Majah; hasan)

Maka, inilah resolusi yang lebih utama bagi kita. Lebih penting untuk menjadi agenda lebih dari seluruh target-target dunia. Apalagi ketika kita disadarkan dengan banyaknya kematian yang datang tiba-tiba selama pandemi dua tahun ini.

Masa depan harus menjadi semangat baru (ghirah) agar kebih baik dari tahun yang lalu. Bukan soal pencapaian target-target duniawi, bertambahnya kekayaan, atau naiknya jabatan. Namun soal memperbaiki kataatan dan meningkatkan ketakwaan. Sebagai bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.

Semangat Mengejar Cita-Cita

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita renungkan bagaimana pengarahan al-Quran mengenai cita-cita dan bagaimana seharusnya semangat kita dalam mengejarnya. Agar kita mendudukkan tujuan sesuai hakikatnya dan bagaimana kecepatan langkah kita meraihnya.

Sering kali kita terbalik. Dalam mengejar rezeki, karir atau kesuksesan duniawi kita sedemikian bergegas, berbagai daya upaya (full power) kita pertaruhkan demi sebuah prestise. Namun sebaliknya untuk urusan akhirat dengan santainya (slow response) kita tunaikan. Semisal saat datang panggilan shalat jamaah dengan santainya bahkan bermalas-malasan. Betapa lambannya kita saat menghimpun bekal untuk menghadap-Nya.

Padahal ketika berbicara tentang upaya meraih rezeki di dunia, Allah menggunakan lafazh famsyu (فامشوا) yang artinya berjalanlah.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya … (al-Mulk: 15)

Baca Juga: Download 31 Twibbon Hari Pramuka ke-61 dan Meriahkan HUT 14 Agustus 2022 dengan Membagikan Kata Ucapan

Ketika berbicara tentang ibadah khususnya shalat, Allah menggunakan lafazh fas’au (فاسعوا) yang artinya bersegeralah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (al-Jumu’ah: 9)

Makna fas’au ini bukan berarti kita melangkah tergesa-gesa ke masjid, tetapi maknanya adalah kita berangkat di awal waktu. Lebih pagi lebih baik, tetapi jangan sampai terlambat. Dan termasuk terlambat ketika khatib sudah naik mimbar sementara kita baru datang.

Berikutnya, ketika berbicara tentang ampunan, Allah menggunakan lafazh wasari’uu (فاسعوا) yang artinya bersegeralah. Bersegera dengan kecepatan yang lebih tinggi dari fas’au.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Ali Imran: 133)

Dan ketika berbicara tentang menuju Allah, Dia menggunakan lafazh fafirru (ففروا) yang menggambarkan kecepatan sekencang-kencangnya.

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ

Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. (adz-Dzariyat: 50)

Ayat-ayat ini mengingatkan kita untuk memperbaiki diri. Jika selama ini kita mati-matian mengejar rezeki yang telah Dia tentukan hingga melalaikan mengejar cita-cita tertinggi untuk hidup setelah mati, mulai hari ini kita perbaiki. Kita harus lebih bersemangat dan bergegas dalam beribadah, meraih ridha dan ampunan-Nya.

Jangan sampai alasan mencari tambahan penghasilan, kita terlambat shalat jamaah. Jangan sampai alasan mengejar jabatan, kita tidak sempat shalat sunnah.

Baca Juga: SUDAH CAIR! Dana PIP 2022 SD, SMP, SMA, SMK Disalurkan ke 11 Juta Lebih Siswa, Cek Rincian Bantuannya di Sini

Maka resolusi (target baru) 2022, kualitas shalat kita harus lebih baik daripada sebelumnya. Jika pada tahun 2021 kita jarang berjamaah, upayakan di tahun 2022 kita lebih rajin berjamaah.

Bahkan berani menargetkan, lima waktu kita berjamaah di masjid, begitu pula dengan shalat sunnah dan pembiasaan membaca al-Quran dan sedekah. Kita harus berani mengatakan lebih baik dan berkualitas dari sebelumnya.

Apabila tahun lalu kita masih labil dan emosional dalam menghadapi setiap masalah marilah kita perbaiki kesabaran kita. Baik di rumah maupun di tempat kerja. Kita perbaiki akhlak kita, lebih sayang kepada sesama manusia. Dan semoga peningkatan ibadah dan amal-amal kebaikan ini menjadi bekal kehidupan setelah kematian dan mendapatkan ridha dan surga-Nya.
أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا مُبَارَكًا طَيِّبًا فِيْهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

يَاعِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: pwmu.co

Tags

Terkini

Terpopuler