Teks Khutbah Jumat Terbaru Hari Ini, 10 Juni 2022 dengan Tema: Jadikan Al-Quran Sebagai Obat

10 Juni 2022, 08:30 WIB
Teks Khutbah Jumat Terbaru Hari Ini, 10 Juni 2022 dengan Tema: Jadikan Al-Quran Sebagai Obat /Pixabay/Afshad

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut adalah naskah khutbah Jumat terbaru hari ini, 10 Juni 2022 dengan tema Jadikan Al-quran sebagai obat.

Sebelumnya, mari kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada sang pencipta langit dan bumi yakni Allah SWT.

Di mana sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan, iman dan taqwa sehingga kita masih bisa berkumpul pada hari ini.

Baca Juga: Sudah Diumumkan Hasil TKD dan Core Values Rekrutmen BUMN 2022, Cek Nama Lolos Seleksi di Link Ini

Di dalam Al Quran terdapat petunjuk dan mengandung pelajaran, rahmad dan obat penyembuh dari segala penyakit.

Berikut naskah lengkap khutbah Jumat terbaru hari ini, 10 Juni 2022 dengan tema Jadikan Al-quran sebagai obat sebagimana dilansir seputarlampung.com dari suara muhammadiyah.

Khutbah Pertama:

اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

Hadirin Jama’ah jum’ah rahimakumullah

Dalam khutbah jum’at ini marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya sehingga kita dapat melaksanakan jama’ah shalat jum’at. Dan marilah kita tingkatkan pula kuwalitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT agar kita mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan hidup ini atas dasar petunjuk Al Qur’an yang mengandung pelajaran, rahmad dan obat penyembuh dari segala penyakit yang ada di dalam dada.

Berbicara tentang Al-Qur’an sebagai obat penyembuh tentu sangat berkaitan erat degan suatu penyakit tertentu. Jika ditelaah beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang berbicara tentang penyakit dan pengobatannya dapat dijelaskan dalam beberapa hal sebagai berikut, yaitu;

Baca Juga: KHUTBAH Jumat Hari Ini Edisi 10 Juni 2022, Tema: Persiapkan Bekal Akhirat dengan Menabung Amal

Pertama, penyakit Jasmani atau Fisik Manusia. Penyakit jasmani merupakan penyakit yang menyerang pada organ tubuh manusia yang bersifat jasmaniyah seperti penyakit kanker, jantung, ginjal, lambung, darah tinggi, kolesterol, asam urat, triglesirida, diabetes dan segala penyakit yang dirasakan oleh manusia yang bersifat fisik atau jasmani, baik yang menyangkut pada organ dalam manusia maupun pada organ tubuh yang nampak dari luar, baik yang bisa dideteksi secara langsung maupun harus dengan alat tegnologi medis.

Penyakit yang bersifat jasmani ini jika dilacak di dalam beberapa Hadits Nabi Muhammad SAW pada umumnya menggunakan istilah daa’in yang berarti penyakit sedangkan obat yang diperlukan untuk pengobatanya biasa menggunakan istilah dawaa’un. Sebagaimana dalam sebuah Hadits dari Jabir RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَِإذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الداءِ بَ رَأَ بِِإذْنِ الل وِ عَز وَجَل )رواه مسلم(
“Setiap peyakit ada obatnya maka apabila obatnya tepat maka sembuhlah penyakit itu dengan ijin Allah Azza wa Jalla (HR. Muslim)”

Terkait dengan beberapa penyakit tersebut, Al Qur’an lebih banyak berbicara tentang langkah-langkah preventifnya atau pencegahan. Misalnya dalam QS Al-Baqarah 168

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ حَلَٰلٗا طَيِّبٗا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Atau agar kebugaran tubuh terjaga, maka mengkonsumsi madu adalah pilihan yang baik. Madu lebah adalah salah satu obat penyembuh berbagai macam penyakit yang hingga sekarang ini madu lebah masih sangat relevan untuk digunakan sebagai pengobatan yang sangat baik (QS. An Nahl: 69)

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلٗاۚ يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٞ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٞ لِّلنَّاسِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ

kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

Hadirin Jama’ah jum’ah rahimakumullah

Kedua, penyakit Rahani (Hati). Penyakit rahani (hati) merupakan penyakit yang menyerang pada rahani (hati) manusia yang ada di dalam dada, seperti penyakit iri, dengki, ria’, ujub, sombong, munafiq, khawatir, resah, gelisah, was-was, bimbang, ragu dan sebagainya. Penyakit rohani ini di dalam Al-Qur’an biasa disebut dengan istilah mariidhun, sedang jenis obat yang dipakai untuk menyemuhkannya biasa di sebut dengan Syifaa’un dan cara pengobatannyapun tentu sangat berbeda dengan penyakit jasmani. (Al Baqarah : 10)

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضٗاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Baca Juga: Rekomendasi 3 SMA Terbaik di Jambi untuk Referensi PPDB 2022, Ini Profil Singkat Sekolah, Alamat, dan NPSN

Bagi seorang mu’min tentu sangat meyakini bahwa Al Qur’an merupakan obat penawar penyakit rahani yang manjur dan sangat relevan sepanjang zaman, apa lagi zaman modern sekarang ini umat manusia banyak mengalami gangguan psikologis sebagai akabiat kekeringan ruhani, keresahan jiwa dan kegalauan hati, maka Al Qur’an merupakan jawaban alternatif untuk mengatasinya. (QS. Yunus : 57)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٞ لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Pemahaman Al-Qur’an sebagai obat dilakukan dengan cara membaca, menelaah dan merenungkan kandungan Al Qur’an seraya megambil pelajaran untuk menjadi petunjuk dan pedoman hidup sehingga kita mampu memahami hakekat dan makna kehidupan ini. Dalam kondisi tertentu kita bisa menjadikan Al-Qur’an sebagai lafadz do’a dan dzikir guna penyembuhan penyakit rahani dan kejiwaan manusia baik dilakukan oleh si pasien sendiri maupun melalui perantara orang lain yang professional dibidangnya.

Hadirin Jama’ah jum’ah rahimakumullah

Ketiga, hubungan Ketenangan Rahani Terhadap Penyakit Jasmani

Ketenangan hati manusia sangat erat berhubungan dengan kesehatan jasmani, karena semakin sehat ruhani manusia akan berdampak pada kesahatan jasmaninya, dengan kata lain penyakit ruhani bisa menimbulkan berbagai macam penyakit jasmani. Sebagaimana dalam sebuah Hadits Nabi dari Nu’man bin Yasir, bahwa Rasulullah SAW bersabda;

ِإن ِف اْلَسَدِ مُضْغَةً ِإذَا صَلَحَتْ صَلَحَ اْلَسَدُ كُلُّوُ وَِإذَا فَسَدَتْ فَسَدَ اْلَسَدُ كُلُّوُ أَالَ وَىِيَ الْقَلْبُ )رواه البخاري و مسلم(

“Ketahulilah bahwa di dalam tubuh (manusia) ada mudghoh jika itu sehat maka sehat pula organ tubuhnya dan jika ia sakit maka sakit pula organ tubuhnya yang lain, ingatlah hal itu adalah qolbu (hati) (HR.Bukhari dan Muslim)”

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Baca Juga: Rekomendasi 3 SMA Terbaik di Jambi untuk Referensi PPDB 2022, Ini Profil Singkat Sekolah, Alamat, dan NPSN

Khutbah Kedua

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin Jama’ah jum’ah rahimakumullah
Dengan uraian yang kami sampaikan di atas memberikan pemahaman bagi kita semua bahwa

Pertama, penyakit menurut jenisnya bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit jasmani dan penyakit ruhani. Penyembuhan penyakit jasmani dilakukan dengan memeriksakan kepada dokter, sedang penyakit rahani bisa dilakukan dengan penyembuhan spiritual seraya mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ritual ibadah sesuai petunjuk Al Qur’an.

Kedua, dalam jangka waktu tertentu penyakit ruhani bisa berdampak pada penyakit jasmani, tetapi tidak semua penyakit jasmani disebabkan karena faktor penyakit ruhani, tetapi karena faktor usia, sebab faktor usia lanjut biasanya secara metabolisme organ tubuhnya sudah mengalami perubahan.
Ketiga, Allah menurunkan penyakit sekaligus dengan obatnya, hal ini menjadi pendorong kepada umat Islam untuk bereksperimn dan mengadakan penelitian untuk menemukan obat penyembuh bagi suatu penyakit, tentu juga termasuk covid 19 yang hingga kini belum ditemukan obat penawarnya.

Demikian khutbah jum’at yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan menambah keyakinan dan keimanan kita kepada Allah SWT, dan kita termasuk hamba yang diberi kesehatan oleh Allah baik sehat jasmani maupun rahani kita, Amiin.

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.***

Sumber: Suara Muhammadiyah
Sumber foto: Teks khutbah Jumat terbaru hari ini, 10 Juni 2022 dengan tema jadikan Al-quran sebagai obat/pixabay/chidioc

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler