TEKS Khutbah Jumat Hari Ini 10 Juni 2022, Tema: Husnul Khatimah Bisa Digapai dengan 4 Ikhtiar Ini

10 Juni 2022, 08:00 WIB
Khutbah Jumat Hari Ini 10 Juni 2022, Tema: Husnul Khatimah Bisa Digapai dengan 4 Ikhtiar Ini /Sharonang/ Pixabay

 

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut khutbah Jumat 10 Juni 2022 yang disajikan secara singkat, mudah dipahami dan cocok untuk referensi Khutbah Jumat minggu ini.

Isi materi Khutbah Jumat kali ini, mengulas lebih detail terkait poin-poin penting apa saja persiapan dalam menyambut Bulan Dzulhijjah dan apa hikmahnya?

Sebagai umat muslim, tidak sedikit yang menginginkan wafat dalam keadaan husnul khatimah. Namun, tidak sedikit juga yang enggan dalam melaksanakan apa yang diperintah oleh Allah agar mendapatkan itu semua.

Baca Juga: Sudah Diumumkan Hasil TKD dan Core Values Rekrutmen BUMN 2022, Cek Nama Lolos Seleksi di Link Ini

Terkait hal tersebut, ada beberapa amalan yang dapat membantu seseorang agar dapat wafat dalam keadaan husnul khatimah.

Tetapi amalan tersebut bukannya hanya sekedar dari perbuatan saja, melainkan juga lahir rasa ikhlas dari hati, di antaranya menjauhi kekafiran, hindari perbuatan zalim, dan selalu mengingat kematian.

Husnul khatimah merupakan karunia terbesar dari Allah SWT yang tak tertandingi oleh apa pun. Karena pahalanya pasti surga.

Di saat setan terus melakukan berbagai godaan dan penyerupaan menjelang kematian seseorang, hanya Allah yang dapat menjaga dan menyelamatkan iman orang tersebut.

Menjelang bulan Dzulhijjah, perlu persiapan khusus agar kita sebagai umat Muslim sejati bisa menjalankan ibadah haji dan ibadah kurban.

Adanya referensi materi khutbah di minggu kedua pada 10 Juni 2022, diharapkan bisa dipahami dengan baik. Silahkan catat dan pelajari poin-poin penting.

Baca Juga: Daftar Nama Lolos Pengumuman PPDB Surabaya 2022-2023 Jenjang SD Jalur Zonasi, Cek Hasil Seleksi di Link Ini

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Husnul Khatimah Bisa Digapai dengan 4 Ikhtiar Ini,’ disampaikan oleh Ustadz Afifun Nidlom, Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman pwmu.co.

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ ِللهِ الْمَحْمُوْدِ بِنِعْمَتِهِ الْمَعْبُوْدِ بِرَحْمَتِهِ الْمُطَاعِ بِسُلْطَانِهِ الْمَرْهُوْبِ مِنْ عَذَابِهِ وَسَطْوَتِهِ النَّافِذِ أَمْرُهُ فِى سَمَائِهِ وَأَرْضِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ النِّهَايَةِ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ


قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Tolok ukur kesuksesan menurut manusia sangat banyak. Bergantung kebutuhan dan belum ketercapaian. Namun ada tolok ukur kesuksesan yang disepakati mayoritas manusia, misal hidup kaya raya banyak harta, memiliki jabatan tinggi dan dihormati, memiliki kesehatan yang prima di usia senja, dan banyak hal lagi. Sedangkan kesuksesan manusia menurut tolok ukur Allah SWT hanya satu, yaitu husnul khotimah. Allah SWT berfirman;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran:102)

Melalui ayat di atas Allah SWT memerintahkan agar kita semua ketika ajal tiba, kelak, kita meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah. Atau disebut dengan husnul khatimah. Husnul khatimah adalah tolok ukur satu-satunya apakah seseorang sukses dalam hidupnya atau tidak. Apalah arti hidup kaya raya, jabatan tinggi dan kesehatan prima, ketika meninggal dunia seseorang tak mampu menyebut nama “Allah”. Ia su’ul khatimah, mati dalam keadaan kafir. Na’udzubillahi mindzalik.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Oleh karena husnul khatimah merupakan tolok ukur kesuksesan, maka orang yang ingin menggapainya tidak lah mudah. Sebagaimana ingin menggapai kesuksesan duniawi, tidak ada seseorang memiliki harta berlimpah tanpa tekun bekerja keras, bahkan seseorang ingin menggapai jabatan tinggi dan terhormat, ia rela blusukan, meninggalkan istri yang jelita dan anak yang disayangi juga tempat tidur yang nyaman di rumah. Semata agar dapat dukungan suara. Maka untuk mencapai husnul khatimah banyak rintangan dan tantangan, yang membutuhkan daya upaya sebagai ikhtiyar, pilihan terbaik. Karena setan bisa saja mengambil kesempatan di saat akhir menjelang kematian seseorang. Setan bisa saja berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkannya dengan segala cara.

Baca Juga: Buka pip.kemdikbud.go.id, Dana PIP Rp450 Ribu Telah Ditransfer ke Siswa SD, Apakah Kamu Termasuk?

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam kitab At Tadzkirah bi Ahwālil Mauta Wa Umūril Ākhirah, karya Imam al-Qurthubi di halaman 185, bahwa ketika manusia sedang dalam keadaan naza’, dicabut nyawanya, setan tidak akan melepaskan seseorang untuk dapat husnul khatimah. Orang yang dalam keadaan naza’ akan didatangi 2 (dua) setan dari bangsa jin, yang satu mengambil tempat duduk sebelah kanan menjelma rupa ayah atau garis keturunan bergender laki-laki yang telah meninggal dan satunya mengambil tempat duduk sebelah kirinya menjelma rupa ibunya atau keluarga bergender wanita yang telah meninggal. Berdasarkan riwayat dari Nabi SAW menceritakan, setan yang berada di sebelah kanan yang menyerupai ayahnya mengatakan:

“Wahai anakku, sungguh dahulu aku sangat sayang dan cinta kepadamu. Bapakmu inilah yang engkau sebut untuk minta perlindungan. Jika kamu mau mati, maka matilah dengan membawa agama Nasrani sebab itu adalah sebaik-baik agama.”

Bila orang yang naza’ mengikutinya, maka setan yang berada di sebelah kiri tidak melanjutkan, bila masih kukuh dalam iman, maka setan yang sebelah kiri menyerupai ibunya mengatakan:

“Wahai anakku, perutku dahulu tempat hidupmu sebelum kamu dapat disebutkan jenis dan namamu, air susuku sebagai minumanmu yang paling menyegarkan dan pangkuanku sebagai tempat tidurmu yang paling nyaman, maka ibu tidak rela, hendaknya kamu mati dengan membawa agama Yahudi sebab itu adalah sebaik-baik agama.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Husnul khatimah merupakan karunia terbesar dari Allah SWT yang tak tertandingi oleh apa pun. Karena pahalanya pasti surga. Di saat setan terus melakukan berbagai godaan dan penyerupaan menjelang kematian seseorang, hanya Allah yang dapat menjaga dan menyelamatkan iman orang tersebut. Menurut Imam Sufyan al-Tsauri, ada 4 ikhtiyar yang dapat kita lakukan;

Menjaga Iman dengan Istikamah

Siapa pun yang menginginkan terjaga iman dan ketakwaannya, hendaklah menjauhi hal-hal yang bisa merusak iman dan ketakwaannya. Bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan, apalagi terhadap syirik. Untuk menenguhkan iman kita, Allah SWT mengajarkan kepada kita doa yang termaktub dalam al-Qur’an surat Ali Imran/2 ayat 8;
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”

Rasulullah SAW memberitahukan bahwa lawan iman adalah kesyirikan, maka setiap mukmin harus mohon perlindungan dijauhkan dari perbuatan kesyirikan, Rasulullah SAW mengajarkan doa,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.” (HR. Abu Ya’la, dishahihkan al-Albany)

Baca Juga: FINAL! Inilah Nama-nama Peserta Lolos Hasil TKD dan Core Values Rekrutmen Bersama BUMN 2022, Cek di Link Ini

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Berikrar untuk Motivasi Keimanan

Dalam ilmu-ilmu motivasi, ikrar yang diucapkan dan ditanamkan dalam dada secara sungguh-sungguh dapat memberikan semangat dalam mengerjakan sesuatu, terutama ibadah. Allah SWT mengajarkan ikrar dalam kitab-Nya;

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. al An’am/6: 162).

Lebih lagi bila ikrar diucapkan terus menerus, maka hunjaman kedalam sanubari lebih kuat lagi, terlebih ikrar yang diajarkan oleh Nabi SAW,

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُولاً

Artinya: “Aku ridha Allah sebagai Tuhanku dan Muhammad sebagai nabi dan rasul (Allah)”. (HR. at Tirmidzi).

Rasul SAW menyatakan, barangsiapa mengucapkannya pada sore hari 3 kali dan pagi hari setelah shalat subuh, maka pada hari kiamat Allah ridla kepada hamba itu.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Senantiasa berdoa kepada Allah

Nabi Yusuf AS memberikan contoh doa husnul khatimah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Surat Yusuf, ayat 101;

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Artinya: “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”

Senantiasa Berdizkir kepada Allah

Allah SWT memberikan janji yang setiap kita mengerjakannya pasti Allah akan memberikannya. Karena Allah tidak mungkin menyelisihi janji-Nya. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surat al Baqarah ayat 152,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

Artinya: “Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.”

Tatkala kita menjelang ajal, tiada yang dapat kita harapkan, istri yang kita cintai terkadang waktu naza’ tidak dapat menunggui, anak yang kita timang-timang dan kasihi, seringkali ketika orangtuanya naza tak kunjung datang di samping pembaringan. Ayat di atas menegaskan janji Allah, bahwa siapa pun yang senantiasa berdzikir kepada Allah SWT, maka Allah akan senantiasa mengingat orang itu. Allah akan selalu memberinya petunjuk dan pertolongan hingga orang itu meninggal dalam keadaan mengingat-Nya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT, dapat melaksanakan perintah-peritah-Nya dan meninggalkan apa yang menjadi larangan-larangan-Nya. Ketika ajal tiba, kita tetap dalam keadaan iman, Islam dan ihsan sehingga kita memperoleh husnul khatimah. Āmīn yā Rabbal ‘Ālamīn.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالْآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَانَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Baca Juga: Mati Tenggelam, Bagaimana Cara Mengkafani dan Menyalatkan Jenazah, Apa Dimandikan? Ini Aturannya dalam Islam

Khutbah Kedua

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن ولاه. أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله. معاشر المسلمين رحمكم الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

قال الله تعالى فى القرآن الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا. اللهم صل على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقضي الحجات. لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ. رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ. لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ. رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا. عباد الله, إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ. ولَذِكْرُ اللَّهِ أكبر! أَقِمِ الصلاةَ. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler