SEPUTARLAMPUNG.COM – Permasalahan ekonomi sering kali dialami oleh manusia. Berbagai macam usaha untuk menyelesaikan perkara itu pun telah dilakukan.
Ada orang yang bisa mengatasinya masalah itu dengan baik tanpa bergantung kepada orang lain.
Tapi banyak juga yang tidak mampu sehingga memaksanya untuk mencari solusi dengan memilih jalan lain.
Salah satu jalan yang dipilih oleh sebagian orang adalah dengan meminjam uang atau berhutang kepada kerabat atau saudara disekitarnya.
Hal itu dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan yang kian menumpuk setiap saat.
Dalam suatu majelis ilmu Buya Yahya menjelaskan bahwa terdapat 2 model manusia yang sering berhutang, yang pertama adalah seseorang dengan cara hidup yang tidak benar, yakni orang mudah terbawa akan kehidupan orang lain, sehingga ia pun terpancing untuk ikut-ikutan.
Dan kedua adalah orang yang tamak, Buya Yahya mengatakan bahwa orang seperti ini akan susah untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.
Dua model manusia yang berhutang di atas tidak akan dimudahkan oleh Allah untuk menyelesaikan urusannya.
Namun Buya Yahya mengungkapkan satu macam orang yang berhutang lalu dimudahkan oleh Allah SWT.
Dilansir Seputarlampung.com dari Video kanal Youtube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 16 Februari 2021, Buya Yahya mengatakan bahwa jika ada seseorang yang berhutang untuk keperluan ibunya yang sakit, maka Allah akan memudahkannya dalam menyelesaikan hutang tersebut.
“Kalo ada orang punya hutang karena ibunya sakit untuk diobati, ini mudah untuk diselesaikan oleh Allah, akan gampang,” kata Buya Yahya.
Begitu pula dengan orang yang ditimpa dengan musibah seperti sakit dan sebagainya.
Buya Yahya mengungkapkan banyak sekali kejadian yang membuat orang menjadi mengikhlaskan sebagian hartanya bagi orang-orang yang terkena musibah.
“Kadang-kadang yang meminjamkan uang memaafkan, oh dia sakit,” ungkap Buya Yahya.
Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon itu mengatakan lain halnya bagi orang yang berhutang demi gaya hidup, mereka tidak akan mendapati hal yang demikian, justru kesengsaraanlah yang akan mereka hadapi.
Buya Yahya pun kemudian mengajak kita untuk dapat terbiasa dengan kesederhanaan yang telah diajarkan oleh Nabi SAW.
Pun demikian walaupun kita diberikan nikmat yang lebih oleh Allah, jangan sampai hal itu dapat membuat kita menjadi sombong atas karunia dari Allah SWT.***