Masker Scuba dan Buff Dilarang, Ini 3 Masker Lain yang Lebih Efektif Melindungi dari Virus Corona

- 27 September 2020, 13:25 WIB
Ilustrasi masker scuba.
Ilustrasi masker scuba. /PIXABAY/jufuzhili

SEPUTAR LAMPUNG – Masker adalah salah satu atribut wajib dalam protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona terutama saat beraktivitas di luar.

Meski tidak semua orang mematuhinya, masyarakat yang menggunakan masker terbilang cukup banyak sejak pandemi ini merebak.

Sayangnya, ternyata tidak semua masker cukup efektif untuk melindungi penggunanya dari paparan virus. Beberapa masker hanya berguna untuk menangkal polusi udara, tetapi bukan masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona atau Covid-19

Sebagaimana diketahui, jenis masker yang beredar di pasaran memang sangat beragam. Scuba adalah salah satunya yang banyak digunakan karena selain bentuknya yang minimalis, harganya juga cukup ekonomis.

Baca Juga: Kisah Sedih Pedagang Masker Scuba: Penjualan Anjlok, Dulu Terjual 30 Kini Sehari Hanya Laku Satu

Baca Juga: Hati-hati! Telanjur Beredar di Pasaran, Masker N95 Buatan China Dikabarkan Tak Sesuai Standar

Namun beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa masker scuba, dan juga buff, ternyata tidak cukup efektif melindungi dari paparan virus corona.

Diberitakan oleh Galamedia.com dalam artikel berjudul “Ternyata, Meski Banyak Digunakan, Buff dan Scuba Tidak Direkomendasikan WHO. Ini Pilihan Maskernya", berikut pilihannya seperti direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan Gugus Percepatan Penanganan Penanganan Covid-19:

1. Masker N95

Salah satu jenis masker anti virus yang paling efektif mencegah penularan virus corona adalah masker N95 atau masker respirator.

Sesuai namanya, masker N95 mampu menyaring hingga 95% partikel besar ataupun kecil yang mengandung virus di udara. Tergantung tipenya, masker N95 terbagi fungsinya untuk industri dan untuk kesehatan. Masker N95 industri umumnya digunakan oleh orang-orang yang bekerja dengan melibatkan zat berbahaya atau saat menangani asap akibat kebakaran hutan.

Baca Juga: 11 Aglaonema Cantik yang Banyak Dicari Pencinta Bunga, Salah Satunya Pride of Sumatera

Masker N95 direkomendasikan digunakan oleh tenaga medis di rumah sakit
Sedangkan, masker N95 untuk kesehatan digunakan tidak hanya melindungi penggunanya dari paparan cairan dengan ukuran droplet, melainkan juga cairan berukuran aerosol.

Meski diklaim sebagai masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona, masker N95 lebih direkomendasikan untuk tenaga kesehatan yang harus melakukan kontak erat secara langsung menangani kasus penyakit dengan tingkat infeksius tinggi, seperti Covid-19.

Bagi masyarakat biasa yang menggunakan masker N95 mungkin akan cenderung kurang nyaman saat menggunakannya. Pasalnya, jenis masker ini dapat menutupi hidung dan mulut Anda dengan nyaris sempurna sehingga memerlukan usaha lebih keras bagi penggunanya untuk bernapas.

Maka dari itu, jenis masker anti virus ini tidak disarankan bagi orang-orang yang memiliki masalah pernapasan kronis, seperti emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, jantung, atau kondisi medis lainnya yang membuat mereka sulit bernapas.

Baca Juga: Diselamatkan Penalti, Manchester United Menang 3-2 atas Brighton

2. Masker medis atau masker bedah

Jenis masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona berikutnya adalah masker medis atau dikenal pula dengan masker bedah. Masker adalah masker yang paling umum digunakan dan dapat dengan mudah ditemukan di apotek atau toko-toko swalayan terdekat.

Salah satu masker anti virus yang efektif cegah Covid-19 adalah masker medis atau masker bedah. Masker medis bisa melindungi penggunanya dari tetesan cairan yang keluar saat batuk. Masker ini alat pelindung diri paling standar yang memiliki 3 lapisan, yaitu lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air, lapisan dalam yang merupakan lapisan filter densitas tinggi, dan lapisan dalam yang menempel langsung dengan kulit.

Jika Anda sedang sakit atau menunjukkan gejala flu (seperti batuk, bersin, hidung berair, demam, sakit tenggorokan) atau gejala coronavirus, sebaiknya gunakan jenis masker medis ini. Sebab, masker bedah berfungsi untuk melindungi penggunanya dari darah atau tetesan cairan (droplet) berukuran besar yang keluar saat batuk atau bersin.

Baca Juga: 12 Keutamaan Ayat Kursi yang Sangat Mengagumkan, Penting Dibaca Setiap Hari

3. Masker kain

Masker kain juga menjadi masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona. Ya, sesuai dengan anjuran World Health Organization, kini semua orang disarankan untuk menggunakan setidaknya masker kain saat berada di luar rumah guna mencegah masifnya penyebaran Covid-19 yang dapat terjadi di mana dan kapan saja.

Selain itu, masker kain juga dapat digunakan sebagai cara mengatasi potensi kelangkaan masker medis untuk tenaga kesehatan. Efektivitas penyaringan pada masker kain meningkat seiring dengan jumlah lapisan dan kerapatan bahan kain yang digunakan.

Fungsi masker kain bisa menangkal percikan cairan mengandung virus yang keluar saat berbicara, menghembuskan napas, hingga batuk dan bersin.Hadir dengan berbagai model dan warna, masker kain dapat dipakai kembali apabila sudah dicuci sesaat setelah menggunakannya.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan masker kain tidak cukup untuk mencegah penularan virus corona sepenuhnya. Jadi, selama beraktivitas di luar rumah atau sedang berada di situasi yang melibatkan banyak orang, selalu lakukan jaga jarak (physical distancing) minimal 1 meter dengan orang lain, cuci tangan dengan sabun dan air, hindari menyentuh area wajah dan masker sebelum cuci tangan.***(Hj. Eli Siti Wasilah/Galamedia)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x