Apa itu Leptospirosis? Dapat Ditularkan Tikus, Kenali Hubungan dengan Musim Hujan, Gejala, dan Pencegahannya!

- 8 Maret 2023, 11:40 WIB
Tercatat sebanyak 249 kasus Leptospirosis, yang menyebabkan 9 orang meninggal, dapat menular dari hewan ke manusia.
Tercatat sebanyak 249 kasus Leptospirosis, yang menyebabkan 9 orang meninggal, dapat menular dari hewan ke manusia. /Pixabay/sipa

SEPUTARLAMPUNG.COM – Di musim penghujan, berbagai penyakit berbahaya dapat muncul dan menyerang masyarakat, salah satunya Leptospirosis.

Apa yang dimaksud Leptospirosis? Simak penjelasan selengkapnya, termasuk gejala dan cara pencegahan penyakit tersebut.

Pada Maret 2023, Dinas Kesehatan Jawa Timur telah mencatat sebanyak 249 kasus Leptospirosis. Bahkan ada 9 orang yang meninggal akibat penyakit tersebut.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Hari Ini, 10 Maret 2023 dengan Tema: Jadikan Al-Quran sebagai Obat

Leptospirosis merupakan suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp., yang dapat menular dari hewan ke manusia, dan dapat menyebabkan kematian.

Umumnya bakteri Leptospira sp. memasuki tubuh melalui hidung, mulut, atau mata, atau melalui abrasi kulit saat orang terpapar air yang terkontaminasi urine dari hewan yang terinfeksi.

Selain itu, penularan juga bisa terjadi bila ada kontak dengan lingkungan, air, tanah becek, atau lumpur yang mengandung bakteri Leptospira sp., di mana bakteri dapat masuk melalui luka/lecet.

Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi sumber penularan antara lain tikus, kucing, anjing, sapi, babi, dan kambing.

Baca Juga: Cara Daftar Sekolah Kedinasan IPDN 2023, Lulus Otomatis Jadi PNS di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri

Kasus Leptospirosis lebih sering ditemukan di wilayah-wilayah tropis dan subtropis, yang mengalami curah hujan yang tinggi.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia patut mewaspadai adanya kemungkinan terserang penyakit ini saat musim penghujan tiba. Khususnya, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir.

Dilansir tim Seputarlampung.com dari unggahan Instagram @kemenkes_ri, berikut gejala dan cara pencegahan yang dapat dilakukan terkait penyakit Leptospirosis:

Gejala Leptospirosis

  • Demam 38,5 derajat Celcius.
  • Sakit kepala.
  • Badan lemah.
  • Nyeri otot hingga kesulitan berjalan.
  • Kemerahan pada selaput putih mata.
  • Kekuningan (ikterik) pada mata dan kulit.

Cara Pencegahan

  • Simpan makanan dan minuman agar aman dari tikus.
  • Cuci tangan dan kaki dengan sabun setelah terpapar air banjir, tanah becek, atau lumpur.
  • Menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan 3M Plus.
  • Memasang perangkap tikus.
  • Tutup luka dengan perban anti air dan bersihkan selalu luka.

Baca Juga: Contoh Soal Pilihan Ganda PTS Prakarya Kelas 8 SMP Semester 2 Kurikulum Merdeka Belajar Beserta Kunci Jawaban

Jika seseorang mengalami gejala Leptospirosis dan memiliki riwayat terpapar air banjir, tanah becek, atau lumpur dalam 2 minggu sebelum sakit, maka segera datangi Puskesmas atau Fasyankes terdekat.

Demikian informasi terkait penyakit Leptospirosis yang patut diwaspadai khususnya saat musim penghujan, serta gejala dan cara pencegahan yang dapat dilakukan.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x